Virus Corona

Update Corona 27 April 2020: Kasus Positif Corona Capai 9096 Orang, Termasuk Banten

Jumlah pasien positif corona itu bertambah sebanyak 214 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
kompas.com
Ilustrasi pemakaman korban Covid-19 

TRIBUNBANTEN.COM - Jumlah warga yang terjangkit virus corona atau disebut penyakit Covid-19 di Indonesia, terus bertambah.

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan jumlah kasus Covid-19 per Senin (27/4/2020) sebanyak 9096 orang.

Jumlah pasien positif corona itu bertambah sebanyak 214 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

"Hingga pukul 12.00 WIB, ada tambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 214. Sehingga totalnya menjadi  9.096 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020).

Yurianto juga menyampaikan, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal juga bertambah 22 orang. Total sudah ada 765 pasien Covid-19 yang meninggal.

Kabar baiknya, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga mengalami peningkatan signifikan, yakni sebanyak 44 orang.

Total ada 1151 pasien Covid-19 yang sembuh.

Sebaran pasien Covid-19 yang sembuh terbanyak ada di Provinsi DKI Jakarta, yakni 337 orang, disusul Jawa Timur sebanyak 140 orang, Sulawesi Selatan 106 orang, Jawa Barat 96 orang, Jawa Tengah 88 orang dan wilayah lain di Indonesia.

 "Dari seluruh provinsi menjadi 1.151 orang,” jelas Yurianto.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Dari total kasus sembuh dan meninggal tersebut, ada pula penambahan untuk kasus positif sebanyak 214 orang hingga total menjadi 9.096.

Data yang dicatat tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 75.157 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 46 laboratorium. Sebanyak 59.509 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 9.096 positif dan 50.313 negatif.

Update Corona 26 April 2020: Positif 8882 Orang dan Sembuh 1107 Orang, Termasuk Banten

 

 

Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 210.199 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 19.987 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 288 kabupaten/kota di Tanah Air.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data sebaran pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Provinsi Aceh terdapat sembilan kasus, Bali 194 kasus, Banten 382 kasus, Bangka Belitung 10 kasus, Bengkulu delapan kasus, Yogyakarta 83 kasus, DKI Jakarta 3.869 kasus.

Selanjutnya di Jambi 32 kasus, Jawa Barat 951 kasus, Jawa Tengah 666 kasus, Jawa Timur 796 kasus, Kalimantan Barat 51 kasus, Kalimantan Timur 107 kasus, Kalimantan Tengah 112 kasus, Kalimantan Selatan 150 kasus, dan Kalimantan Utara 90 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 86 kasus, Nusa Tenggara Barat 206 kasus, Sumatera Selatan 129 kasus, Sumatera Barat 121 kasus, Sulawesi Utara 40 kasus, Sumatera Utara 111 kasus, dan Sulawesi Tenggara 45 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 440 kasus, Sulawesi Tengah 36 kasus, Lampung 42 kasus, Riau 39 kasus, Maluku Utara 26 kasus, Maluku 22 kasus, Papua Barat 16 kasus, Papua 151 kasus, Sulawesi Barat 35 kasus, Nusa Tenggara Timur satu kasus, Gorontalo 14 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 26 kasus.

Khusus wilayah Provinsi Banten terdapat 382 pasien positif Covid-19 atau bertambah 12 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Banten tidak mengalami perubahan, yakni 33 orang.

Adapun jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal di Banten bertambah satu orang, sehinggal total ada 40 orang meninggal akibat virus mematikan itu.

Dari data akumulasi tersebut sekaligus menunjukkan bahwa sebanyak 19 dari 34 Provinsi di Tanah Air dinyatakan tidak ada penambahan kasus positif atau nihil.

Luncurkan Sistem Informasi Bersatu Lawan Covid

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meluncurkan sistem informasi Bersatu Lawan Covid (BLC).

Peluncuran ini disampaikan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Wiku Bakti Bawono Adisasmito saat konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Senin (26/4/2020).

BLC merupakan sistem informasi terintegrasi untuk peningkatan percepatan pencatatan data dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di lapangan atau seluruh wilayah di Indonesia.

Ini Besaran Bantuan Jaring Pengaman Sosial dari Pemprov Banten

 

 

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, data-data dan informasi dari semua kementerian terintegrasi masuk ke dalam Gugus Tugas.

Wiku menyampaikan bahwa upaya tersebut membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pusat dan daerah, kabupaten, kota sampai di tingkat RT dan RW.

“Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 ini, kami mengajak seluruh komponen bangsa, semua daerah hingga daerah perbatasan dan terpencil untuk dapat terhubung dengan pusat dan wilayah lainnya,” ujar Wiku.

Wiku menambahkan sistem satu data itu nantinya dapat menjadi navigator dalam pembuatan suatu kebijakan di pemerintah yang tepat sasaran.

Ia juga menyampaikan pengimplementasian satu data perlu perjalanan panjang dan dukungan semua pihak.

“Selama sepekan ini kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga, terutama Kementerian Kesehatan, Informasi dan TNI, Polri, Gugus Tugas Daerah dan BPBD. Kami terus menyempurnakan sistem dan komponen yang dapat diakses nanti oleh masyarakat secara terbuka dan transparan,” katanya.

BLC memiliki fungsi sistem yakni mempercepat alur pencatatan data pada tingkat puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan dinas kesehatan dari daerah.

Tidak hanya itu, BLC dapat berfungsi untuk mengetahui lokasi rawan persebaran di Indonesia, sebaran kasus Covid-19, pencatatan hasil pemeriksaan RDT dan pencatatan kebutuhan dan distribusi logistik di rumah sakit, laboratorium dan dinas kesehatan.

Ia mengatakan, dengan makin terbukanya data bukan berarti sistem data Covid-19 dapat langsung sempurna. Sebab, ada sejumlah tantangan besar terkait hal itu di indonesia, seperti masalah komunikasi dan kerja sama lintas sektor.

Ia berharap sistem ini dapat bermanfaat untuk menjamin keterbukaan data dan informasi sehingga masyarakat dapat mengakses informasi terkait Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Indonesia.

“Kita dapat lebih waspada dan bersama-sama dengan tetap tenang dalam menghadapi pandemik ini,” ujar Wiku.

Di samping itu, ia berharap dengan informasi yang tersedia, masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran bersama untuk menjaga diri sendiri dan menjaga orang lain dalam semangat gotong-royong. 

Sistem informasi ini dapat juga diakses masyarakat dengan berbasis aplikasi telepon pintar yang harus diunduh terlebih dahulu. Melalui aplikasi tersebut nantinya masyarakat dapat mengetahui lokasi rawan, menilai risiko Covid-19, fitur isolasi mandiri dan konsultasi online dengan dokter dan psikolog.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved