Pelecehan Seksual di Ciputat, Pelaku Terobsesi, Korban: Belasan Tahun Simpan Asmara

S (38), seorang ibu tiga anak, menjadi korban pelecehan seksual, seorang pria MR.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
Ilustrasi kekerasan seksual 

TRIBUNBANTEN, CIPUTAT - S (38), seorang ibu tiga anak, menjadi korban pelecehan seksual, seorang pria MR.

Tindak pelecehan seksual itu terjadi di sebuah kontrakan di bilangan Kampung Parung Benying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan.

S diremas payudaranya hingga memar dan meninggalkan bekas luka, pada Jumat (21/8/2020) lalu.

Akhirnya, S melaporkan kejadian itu ke Mapolres Tangsel dan sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

S mengatakan, aksi bejat MR bukan kali pertama itu terjadi.

Selema 16 tahun, sejak S menikah dengan suaminya, MR kerap menggoda S, terutama melalui aplikasi pesan singkat.

"Ya pokoknya sudah 16 tahun lah. Saya kan di sini sudah 16 tahun. Dari 2004 udah sms sms, pokoknya dari zaman saya penganten baru sama suami saya yang sekarang ini," ujar S di Mapolres Tangsel, Selasa (1/9/2020).

Geram, Sara Ingin Pelaku Pelecehan Seksual Diseret ke Penjara

Saat Mengudara di Rute Biak-Jayapura, Awak Kabin Garuda Indonesia Jadi Korban Pelecehan

S menambahkan, "Dia memang sudah terobsesi sama saya sejak saya nikah suami saya yang sekarang. Kan suami saya yang sekarang itu kan teman dekat Marudin, dia juga dulu lagi zaman-jamannya masih punya HP SMS, dia sudah sering SMS."

Padahal MR sudah beristri dan memiliki dua putri.

"Tapi setiap dia melihat saya kayak nafsu. Padahal istrinya cakep dandan. Kalau saya mah Enggak dandan, begini apa adanya. Enggak pernah yang menor menor, pakai baju juga yang tertutup, enggak seksi seksi," ujarnya.

Bahkan, MR sering video call dengan modus menagih uang kontrakan, namun saat dijawab, MR tengah memainkan alat kelaminnya.

Alat Canggih Pendeteksi Covid-19: Mobile Lab Biosafety Level 2, Tiba di Tangerang Selatan,

Hal itu membuat S kesal dan marah karena dilecehkan seperti itu.

"Sering, dia sering video call, kirain saya mau nagih duit kontrakan, nelepon video call, pas saya angkat lagi mainin alat kelaminnya," ujarnya.

Bukan sekali dua kali MR melancarkan pelecehan seksual dengan modus menggunakan kekuasaannya sebagai pemilik kontrakan itu.

"Sering, dia sering video call, kirain saya mau nagih duit kontrakan, nelepon video call, pas saya angkat lagi mainin alat kelaminnya."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved