BPBD Minta Masyarakat Pandeglang Siaga Hadapi Banjir dan Longsor
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang, Emil Salim, meminta warga Kabupaten Pandeglang, Banten, waspada menghadapi potensi cuaca buruk
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang, Emil Salim, meminta warga Kabupaten Pandeglang, Banten, agar waspada menghadapi potensi cuaca buruk yang akan terjadi pada beberapa hari ke depan.
Menurut dia, Kabupaten Pandeglang mempunyai topografi wilayah di tengah dan selatan pada umumnya dataran dan ketinggian tanah yang relatif rendah.
"Kabupaten Pandeglang wilayah pengunungan, jadi dapat dikatakan Pandeglang masuk ke dalam wilayah yang rawan banjir dan longsor," kata dia, melalui sambungan telepon, Minggu (4/10/2020).
• BMKG: Waspada intensitas Hujan Lebat Yang Akibatkan Banjir serta Longsor di Lebak dan Pandeglang
• BMKG: Waspada Potensi Angin Kencang di Wilayah Kabupaten Pandeglang selatan dan barat
Dia menjelaskan, akan terjadi peningkatan curah hujan yang diakibatkan adanya La Nina di Indonesia.
Fenomena La Nina ini menyebabkan menurunnya suhu permukaan air laut Samudra Pasifik yang lebih rendah dari kawasan sekitarnya.
Sehingga, kata dia, intensitas curah hujan lebih tinggi memicu bahaya hidrometeorologi, misalnya banjir dan tanah longsor bahkan banjir bandang.
"Untuk daerah rawan banjir dan longsor berada di bagian selatan Kabupaten Pandeglang," ujarnya.
Wilayah yang kerap terjadi bencana, seperti di Kecamatan Panimbang, Sukaresmi, Sindangresmi , Pangelaran, Muncul, dan Angsana.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sudah mensosialisasikan kepada masyarakat.
"Kami sudah sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan," katanya.
• Gelar Seleksi, KPU Kabupaten Pandeglang Batasi Usia Petugas KPPS Maksimal 50 Tahun
• Lantik Dua Pejabat Sementara untuk Kabupaten Serang dan Pandeglang, Ini Pesan Wakil Gubernur Banten
Sosialisasi tersebut dilakukan melalui imbauan kepada pemangku kepentingan yang berada di wilayah itu dan lewat sosial media.
Dia menilai, siklus La Nina ini hampir setiap tahun terjadi dan masyarakat pada umumnya sudah paham. Sehingga dapat mengevakuasi secara mandiri.
"Jadi masyarakat sudah paham, bagaimana melakukan penyelamatan diri dan penyelamatan harta benda mereka," jelasnya.
Namun terkait mitigasi untuk bencana banjir, BPBD Kabupaten Pandeglang terus berkoordinasi dengan BMKG.
"Kami koordinasi dengan BMKG," katanya.
• BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang di Wilayah Lebak Dan Pandeglang
• Waspada! Potensi Angin Kencang di Kabupaten Lebak dan Pandeglang
Masyarakat harus waspada, sebab bencana banjir dan longsor bisa datang kapan saja.
"Kami minta masyarakat jangan panik tekait info bencana. Masyarakat mesti terus melakukan persiapan sebaik mungkin," ucapnya.
Disamping itu, BPBD meminta para pemangku kepentingan di wilayah provinsi Banten untuk secara optimal mengelola tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Curah hujan turun, banjir disebabkan karena apa, hujan lokal atau tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir yang menyebabkan bencana. Itu harus dilihat dulu," tambahnya.