Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada, Wisatawan Dilarang Mendekat Dalam Radius 2 Kilometer
Warga sekitar dan wisatawan agar tidak berada di jarak 2 kilometer dari Gunung Anak Krakatau
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, MERAK - Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Pasauran, Deni Mardiono meminta warga sekitar dan wisatawan agar tidak berada di jarak 2 kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
Pada saat ini, kata dia, Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap putih setebal 25-50 meter.
Pernyataan itu disampaikan setelah melihat rekaman gempa tremor di seismograf pasauran melalui CCTV.
Gunung Anak Krakatau berada di level dua atau masuk kategori waspada.
"Direkomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km dari kawah," jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Minggu (1/11/2020).
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Keluarkan Asap Putih Setebal 50 Meter, Wisatawan Dilarang Mendekat
Meskipun begitu, adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau tidak mempengaruhi gelombang tinggi dan pelayaran kapal yang berada di Merak ataupun Bakauheni.
Ia menghimbau agar para masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekati area kawah Gunung Anak Krakatau karena akan mengancam masyarakat apabila terjadi letusan sewaktu-waktu.
"Kemungkinan letusan pasti ada, tapi kita tidak tahu kapan waktunya akan terjadi letusan. Untuk itu masyarakat tetap patuhi rekomendasi yg dikeluarkan oleh Vulkanologi," tegasnya.
Deni menerangkan, aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini masih belum terlalu besar, menurutnya aktifitas gunung anak Krakatau sama halnya seperti gunung-gunung aktif yang ada di Indonesia.
Baca juga: Diskominfo Banten Tepis Isu Hoaks Meletusnya Gunung Anak Krakatau yang Akibatkan Tsunami
Baca juga: PVMBG: Gunung Anak Krakatau Berpotensi Membahayakan, Wisatawan Dilarang Mendekat
Meskipun begitu, ia tetap meminta kepada masyarakat agar tetap waspada dan selalu melihat perkembangan dan menjauh apabila terjadi sebuah letusan ataupun asap tebal vulkanik.