Pembelajaran Tatap Muka Diundur, Sekolah di Pandeglang Dialihfungsikan jadi Terminal Pembelajaran
Kedua, sekolah berfungsi sebagai klinik mengajar, di mana orang tua siswa dapat mengkonsultasikan kesulitan dalam pendampingan belajar anaknya
Penulis: Wijanarko | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunBanten.com, Wijanarko
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten Pandeglang menunda pembelajaran secara tatap muka di sekolah hingga Juli 2021, menyusul masih tingginya kasus Covid-19.
Pemkab Pandeglang pun berencana mengalihfungsikan sementara sekolah-sekolah yang koson tersebut sebagai Terminal Pembelajaran.
Demikian disampaikan Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang Sutoto kepada TribunBanten.com, Selasa (5/1/2021).
Sutoto menjelaskan ada tiga fungsi dari Terminal Pembelajaran.
Pertama, sekolah berfungsi sebagai tempat atau titik temu antara orang tua wali dan guru untuk mendiskusikan pendidikan, khususnya tentang metode pembelajaran siswa di rumah.
Kedua, sekolah berfungsi sebagai klinik mengajar, di mana orang tua siswa dapat mengkonsultasikan kesulitan dalam pendampingan belajar anaknya di rumah.
"Yang terakhir yaitu sebagai tempat bimbingan konseling bagi anak yang susah belajar. Kami akan coba home visit. Tentunya dengan menjalankan protokol kesehatan yang berlaku," ujarnya.
Baca juga: RESMI! Pemprov Banten Tunda Pelaksanaan Belajar Secara Tatap Muka di Sekolah
Baca juga: Pandeglang Tunda Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, Guru Diminta Berinovasi di Video Pembelajaran
Baca juga: Tangerang Raya Zona Merah Penyebaran Covid-19
Sutoto menuturkan strategi pembelajaran dengan menggunakan tutorial video akan terus digunakan selama siswa masih melakukan pembelajaran secara daring di rumah.
"Video ini dibuat 1 kali, lalu kemudian bisa dibagikan. Anak-anak tidak harus online. Mereka bisa buka langsung. Download sekali, lalu bisa dipakai berulang-ulang," ujar Sutoto.
"Videonya kami buat interaktif. Ada sesi tanya jawab agar video tidak monoton dan siswa juga tidak bosan," imbuhnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, hingga saat ini terdapat 323 TK (Taman Kanak-Kanak), 444 KB (Kelompok Belajar), 2 TPA (Taman Pendidikan Agama), 41 SPS (Satuan Paud Sejenis), 47 PKPM, 1 SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), 865 SD (Sekolah Dassr) dan 160 SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri dan Swasta dengan jumlah total siswa 206.772 jiwa.
Sutoto menuturkan, belum ada rencana penambahan sekolah di tahun 2021.
"Tidak ada penambahan sekolah. Yang ada kami berencana mengalih fungsikan ruang jelas menjadi PKG (Pusat Kegiatan Guru)" ujarnya.
Ia mengungkapkan hal ini dilakukan agar sekolah tidak terbebani biaya pemeliharaan bangunan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/ruang-kelas-sekolah-kosong-selama-pandemi-covid-19.jpg)