Alami Hipotermia di Pengungsian, Balita Korban Gempa di Mamuju Meninggal Dunia

Nasib malang menimpa seorang balita yang berada di pengungsian korban gempa Mamuju, Sulawesi Barat.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi Bayi 

"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.

Sedangkan bayi yang diselamatkan Mia saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara.

Mia rencananya akan dmakamkan pada Senin (18/1/2021) mendatang di Kabupaten Mamuju.

Ambil HP lalu Tertimpa Bangunan

Gita Sutriani korban gempa di Mamuju, Jumat 15 Januari 2021 dini hari.

Gita Sutriani meninggal dunia akibat ditimpa reruntuhan bangunan saat gempa susulan terjadi.

Melansir TribunPontianak.com, Sutrisno yang merupakan Ayah korban menceritakan, anaknya Gita Sutriani saat gempa terjadi sempat keluar rumah menyelamatkan diri.

Baca juga: UPDATE Gempa Majene: Korban Meninggal Bertambah jadi 42 Orang, Ribuan Warga Mengungsi

Baca juga: Pagi Ini Majene Kembali Diguncang Gempa Susulan Magnitudo 5,0, Pusat Gempa di Darat

Namun, Gita kembali masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponselnya yang tertinggal.

Saat berada di dalam rumah, Gita Sutriani tertimpa reruntuhan material bangunan yang jatuh dan mengenai kepalanya.

"Sewaktu sudah di luar rusun. Dia lupa HP-nya. Jadi lari dia kembali masuk. Pasnya di dalam, tiba-tiba dari atas jatuh itu material bangunannya Rusun. Jatuh tepat di kepalanya," kata Sutrisno, saat ditemui di rumah duka, seperti dilansir TribunPontianak.com.

Sutrisno mengaku, selalu berkomunikasi dengan anaknya sejak gempa pertama pada Kamis 8 Januari 2021 terjadi.

Baca juga: Ibu Hamil Tak Dilayani Puskesmas, Wali Kota Serang Syafrudin Panggil Kadinkes dan Kepala Puskesmas

Baca juga: Begini Jembatan Talagahiang Cipanas Lebak Sekarang Setelah Hancur Diterjang Banjir Bandang

Gita yang tinggal di Rusun Makorem 142/Ttg, Jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamayan Simboro Mamuju, bercerita mengenai gempa pertama di wilayahnya pada sang ayah.

"Kemarin sewaktu gempa pertama, dia telepon saya. Dia bilang, bapak gempa di Mamuju. Jadi saya bilang hati-hati, Nak, jangan tinggal di dalam rumah. Lebih baik di luar dulu," ujar Sutrisno.

Gita bercerita rumahnya mengalami retak karena gempa. "Dia bilang tidak apa-apa ji bapak. Tapi saya punya rusun retak-retak mi," Sutrisno menirukan percakapan anaknya.

Unggah Status di Medsos

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved