Semburan Gas di Pesantren Membuat Santri dan Warga Terkejut, Hari Keempat Tak Berpotensi Meledak

Lantaran semburan mengandung material pasir serta batu, bangunan pondok pesantren pun mengalami kerusakan berat.

Dok PLTU Tenayan Raya Pekanbaru
Begini penampakan dari atas kerusakan pada gedung Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School akibat semburan gas disertai lumpur dan batu di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021). 

"Yang pasti pukul 12.49 WIB, hasil pengukuran Lower Explosive Limit (LEL) itu di posisi 6 persen. Artinya sangat berbaya dan bisa memicu ledakan. Tapi kalau H2S atau kandungan racunnya nol," ujar dia.

Adapun hingga hari ketiga, terpantau diameter sekitar empat meter dengan tinggi semburan mencapai 10 meter.

Karena potensi itu, warga pun tidak diperkenankan mendekati lokasi semburan.

Kini kepolisian dan BPBD telah memasang garis pengaman sejauh 150 meter dari pusat lokasi semburan.

"Kita sudah tarik ke depan lagi garis batas aman. Karena kondisi saat ini sangat berbahaya dan berpotensi meledak. Ledakan bisa saja dipicu oleh sinyal handphone dan sumber api lainnya. Makanya sekarang tidak boleh mendekat ke lokasi," kata Darwin.

Polda Banten Masih Selidiki Ledakan dan Kebakaran di Pabrik Kimia PT Dover

Pada hari keempat, Minggu (7/2/2021), semburan gas di pondok pesantren masih terjadi.

Bahkan, ukuran diameternya semakin membesar. Diameter yang mulanya sebesar 4 meter kini bertambah menjadi enam meter.

Namun, ketinggian semburan relatif berkurang.

"Diameter lubang memang bertambah besar menjadi enam meter. Karena tekstur tanah yang di atas itu ketika ada gas dan air yang bergejolak otomatis akan berpengaruh. Cuma, dari tinggi semburan gas sudah turun drastis," kata Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman.

Selain itu, lanjut dia, kondisi semburan gas saat ini tidak lagi berpotensi meledak, karena Lower Explosive Limit (LEL) sudah nol.

BREAKING NEWS: Ledakan Keras di Penjaringan, Puing-puing Terlempar Puluhan Meter, Polisi Berdatangan

Begitu juga dengan H2S atau kandungan racun pada gas, diklaim sudah tidak ada.

Namun, Indra mengimbau warga tetap waspada.

"Kita tetap harus waspada. Pengukuran kita tadi siang nol. Tapi kadang ada, yang berarti masih ada pergerakan di bawah," kata Indra.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Dony Aprian, Aprilia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Keempat, Semburan Gas di Pesantren Masih Terjadi, Diameter Melebar dan Tinggi Semburan Menurun"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved