Jasad Bocah di Dalam Karung Dibunuh Rival Ayahnya, Pelaku Habisi Korban di Depan Anaknya
PDL, bocah berusia 7 tahun asal Kecamatan Lahusa, Nias Selatan ditemukan tewas di dalam karung dan dibuang di bukit.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - PDL, bocah berusia 7 tahun asal Kecamatan Lahusa, Nias Selatan ditemukan tewas di dalam karung dan dibuang di bukit.
Korban yang merupakan anak Kepala Desa Hilioruda, Masarudin Laia tewas setelah dibuhuh Aluizaro Laia (47).
Aluizaro Laia merupakan keponakan dari rival Masarudin laia saat pemilihan kepala desa.
Dikutip dari Tribun Medan, Aluizaro awalnya hendak mencabuli korban sebelum dibunuh.
Kapolres Nias Selatan AKBP Arke Furman Ambat menjelaskan pelaku sudah memberika uang Rp 1.000 untuk korban.
Korban pun menolak ajakan pelaku.
"Modusnya mungkin pertama kali mau cabul, cuma enggak kesampaian. Karena dikasih uang 1.000 enggak diterima anak ini, baru dicekiklah anak ini," katanya dikutip kepada Tribun Medan.
Meski begitu, dari hasil visum korban tidak ditemukan tanda kekerasan seksual.
"Hasil visum enggak ditemukan tanda-tanda kerusakan pada alat kelamin," katanya.
• Alasan Dani Tancapkan Bambu ke Tubuh Weni, Korban Tewas Setelah Dicekik Banting Mantan Kekasih
• Anak Yatim Tewas dengan Tubuh Tertancap Bambu, Suka Nangis Sendiri dan Terakhir Pergi ke Rumah Pacar
Aluizaro bahkan mengaku saat menghabisi nyawa PDL, anak kandungnya juga turut menyaksikan.
Kepada Polisi, pelaku mengatakan sang anak melihat detik-detik ia menghabisi nyawa PDL menggunakan batu.
Menurut anak pelaku, kata Arke, korban sempat melawan.
"Awalnya ada orang dicurigai tetangga depannya, saksi-saksi juga dibawa, anak pelaku ternyata melihat kejadian.
Anaknya sendiri yang melihat dan bilang bahwa pelaku sempat dicakar korban. Kemudian dipukul batu beberapa kali sampai pecah kepalanya," ujarnya.

Namun korban tak berdaya hingga kemudian meregang nyawa.