Sekolah Tatap Muka di Tangerang Selatan Dibuka dalam Waktu Dekat, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di kota itu dapat segera dilakukan.

Editor: Glery Lazuardi
worldsofeducation.com
Ilustrasi ruang kelas sekolah kosong selama pandemi Covid-19. Sekolah di Pandeglang Dialihfungsikan jadi Terminal Pembelajaran. 

Para pengajar tidak bisa bertemu langsung dengan muridnya.

Siti Noorzanah, guru Bahasa Inggris SMPN 4 Tangsel, mengakui metode pengajaran online sangat berat.

"Saya habis divaksin bersama teman-teman semua. Ya kita berharap selesai vaksin ini segera bisa tatap muka," ujar Siti usai menjalani vaksinasi di SMPN 11 Tangsel, Serpong, Rabu (3/3/2021).

Menurut Siti, penyampaian materi pelajaran melalui teknologi komunikasi apapun itu, tak seefektif tatap muka.

Terlebih ia membidangi mata pelajaran Bahasa Inggris yang sangat membutuhkan komunikasi untensif dengan muridnya.

"Tantangannya kalau saya tidak bisa menyampaikan secara detail materi, itu tantangannya. Bagaimana materi yang saya ingin sampaikan itu tersampaikan dengan maksimal, tapi kan tidak bisa," ujarnya.

Baca juga: Bangun Sekolah untuk Anak Kurang Mampu, Warga Lebak Malah Jadi Korban Penipuan Kini Usaha Kerajinan

Baca juga: Selain Rumah Diperbaiki, Dua Anak Yatim yang Terlantar di Serang Akan Disekolahkan

Siti berharap, setidaknya pembelajaran tatap muka bisa digelar pada tahun ajaran baru, Juli 2021 mendatang.

Meskipun masih dalam keadaan pandemi Covid-19.

"Ya paling enggak Juli pas tahun ajaran baru, gitu," harap Siti.

Hal senada diungkapkan, Alimunir, guru matematika SMPN 4 Tangsel.

Ia berharap, usai para guru divaksin, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka bisa segera dimulai. Terlebih Presiden Joko Widodo juga sudah mencanangkan Juli 2021 sebagai target para murid bisa kembali ke sekolah.

"Kalau menurut informasi kemarin dari Pak Jokowi, Juli ya. Mudah-mudahan ya kita berharap," kata Alimunir di lokasi yang sama.

Guru matematika itu mengungkapkan, dengan pembelajaran online, ia tidak bisa mengetahui permasalahan yang dialami muridnya.

"Kita enggak bisa menemui anak-anak satu persatu apa masalahnya," pungkas Alimunir.

Guru Kangen Murid

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved