BRIN Tutup Jalan Serpong-Parung, Demi Bangun Dua Laboratorium Nuklir Baru di 2026
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan pernyataan resmi terkait polemik rencana penutupan jalan yang dilakukan oleh pihaknya.
Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan
TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan pernyataan resmi terkait polemik rencana penutupan jalan yang dilakukan oleh pihaknya.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah merencanakan pembangunan laboratorium baru untuk mendukung pengembangan teknologi nuklir pada tahun 2026 mendatang.
Laboratorium tersebut meliputi laboratorium reaktor, yaitu fasilitas untuk menampung dan mengendalikan reaksi berantai nuklir secara terkontrol, serta laboratorium siklotron, yakni akselerator partikel yang mempercepat partikel bermuatan (seperti proton) dalam lintasan melingkar menggunakan medan magnet dan listrik.
Baca juga: Pemukiman Warga di Tangsel Diserbu Monyet Liar, Diduga Berasal dari Kawasan BRIN
Meski tidak menjelaskan secara rinci, Handoko menyebut pembangunan dua laboratorium tersebut akan meningkatkan aktivitas dan tingkat risiko di kawasan BRIN.
Oleh karena itu, rencana penutupan jalan atau pengalihan akses lalu lintas dinilai sebagai langkah penting untuk memperkuat keamanan, keselamatan, serta kelancaran operasional fasilitas teknologi dan nuklir.
“Mulai 2026, BRIN berencana membangun reaktor baru dan fasilitas siklotron yang akan meningkatkan aktivitas dan tingkat risiko di kawasan ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).
“Sehingga pengalihan jalan ini sangat penting untuk memastikan integrasi kawasan dan mencegah risiko akses ilegal yang dapat membahayakan fasilitas vital negara (BRIN),” jelasnya.
Ia berharap langkah tersebut dapat membuat operasional BRIN sebagai pusat riset nasional menjadi lebih optimal, aman, tertata, dan mendukung pencapaian Indonesia sebagai negara berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Karena itu, sosialisasi kepada masyarakat akan terus dilakukan secara bertahap, mulai dari tingkat kota hingga kelurahan,” kata Handoko.
“Hal itu untuk memastikan pemahaman yang merata dan dukungan dari seluruh pihak terkait,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, BRIN berencana melakukan pengalihan akses lalu lintas ke jalan lingkar luar BRIN yang mengarah ke Pasar Serpong.
Informasi yang dihimpun jurnalis TribunBanten.com menyebut, pengalihan jalan itu awalnya dijadwalkan mulai 1 Oktober 2025, namun kemudian diundur menjadi 13 Oktober 2025.
Dalam banner sosialisasi yang beredar disebutkan bahwa pengalihan jalan akan berlangsung pada pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Mulai 1 Januari 2026, pengalihan akses jalan tersebut akan diterapkan secara permanen.
Pemukiman Warga di Tangsel Diserbu Monyet Liar, Diduga Berasal dari Kawasan BRIN |
![]() |
---|
Kata Wali Kota Tangsel Soal Gerombolan Monyet Liar yang Bikin Resah Warga |
![]() |
---|
BRIN Akan Temui Gubernur Banten dan Jabar, Bahas Polemik Penutupan Jalan Serpong-Parung |
![]() |
---|
Emosi Kepsek SMAN 1 Cimarga Lebak Disebut Kerap Meluap |
![]() |
---|
Profil Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN yang Didemo Warga Tangsel, soal Polemik Jalan Serpong-Parung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.