Sederet FAKTA Dendam Kesumat Kuli Bangunan ke WNA Jerman & Istri di BSD, Jejak Kaki di Stager

Stager berbahan kayu itu sebelumnya dibuat dan digunakan pelaku saat masih bekerja di rumah korban.

Editor: Abdul Qodir
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO
Pelaku pembunuhan pasangan suami istri di BSD, Wahyuapriansyah (22) dirilis oleh pihak Polres Tangerang Selatan pada Minggu (14/1/2021) 

Panjat Stager

Lokasi kejadian temuan seorang WNA asal Jerman dan istri, WNI ditemukan tewas dengan luka bacokan di leher di dalam rumah mereka di Giri Loka 2, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (13/3/2021).
Lokasi kejadian temuan seorang WNA asal Jerman dan istri, WNI ditemukan tewas dengan luka bacokan di leher di dalam rumah mereka di Giri Loka 2, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (13/3/2021). (TribunJakarta,com/Ega Alfreda)

Wahyuapriansyah kemudian berangkat dengan sepeda motor dari rumahnya di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat (12/3/2021) malam.

“Yang bersangkutan pelaku tunggal. Yang bersangkutan pernah bekerja di rumah korban sehingga tahu situasi rumah,” tambah Iman.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, AKP Angga Surya menjelaskan Wahyuapriansyah datang ke komplek perumahan Giri Loka 2 blok A 3 BSD pada Jumat malam dan tanpa dicurigai pihak sekuriti perumahan.

Sebab, sebelumnya pihak sekuriti biasa melihat pelaku datang ke rumah korban.

Baca juga: Kronologi WNA Asal Jerman dan Istri Ditemukan Tewas di BSD, Kapak dan Korek Api Pelaku Tertinggal

Setiba di lokasi, pelaku memanjat masuk ke dalam lewat tembok dan menuju pekarangan rumah.

Pelaku mengambil kapak di rumah tersebut.

Lantas, pelaku masuk ke rumah dengan cara memanjat stager ke lantai dua rumah korban.

Stager berbahan kayu itu sebelumnya dibuat dan digunakan pelaku saat masih bekerja di rumah korban.

 “Karena dia tahu lantai dua tidak pernah dikunci,” tambah Angga.

Pantau Situasi Rumah 5 Menit

Angga mengatakan, pelaku sempat mengamati aktivitas KEN dan NS dari lantai dua.

Sekitar lima menit, pelaku mengintai para korban hingga akhirnya masuk ke dalam kamar.

“Setelah dia melihat situasi di bawah ternyata korban belum tidur sehingga ditunggu.

Setelah lima menit kemudian korban masuk kamar, dia turun melalui tangga,” tambah Angga.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved