Hakekok Balakasuta

16 Pengikut Hakekok Akan Dipulangkan ke Tempat Asal, Bupati Pandeglang Minta Jangan Dikerdilkan

Irna berpendapat perbuatan yang dilakukan oleh para 16 orang tersebut seperti ritual mandi bareng lantaran tidak adanya perhatian dari pemerintah

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Tangkapan layar video
Pimpinan aliran Hakekok, Arya (baju oranye) dan belasan pengikutnya ikut berdoa saat serah terima dari Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Pandeglang ke pengasuh Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum, Abuya Muhtadi, di Kecamatan Cidahu, Pandeglang, Senin (15/3/2021). 

"Setelah ayahnya meninggal, pemimpinnya mengubah namanya dengan nama Hakekok Balakasuta," jelasnya. 

Tak hanya itu, lanjut Hamdi, sebenarnya aliran Hakekok dengan ritual mandi bareng tersebut sudah pernah ada sejak 1980. 

"Bahkan, kami sudah pernah membina organisasi tersebur sejak tahun 1980," ungkapnya.

Menurutnya, walaupun sudah ada sejak lama, akan tetapi keberadaan mereka baru diketahui baru-baru ini sejak viralnya video ritual mandi bareng anggota kelompok tersebut.

Hamdi menerangkan, ritual mandi bareng tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen terhadap imam yang mereka percayai.

Ritual itu juga dipercaya bahwa dosa-dosa pengikut aliran tersebut dapat terhapuskan.

"Akhirnya malam sebelumnya mereka melakukan rajaban, setelah itu bebersih, niatnya mau sucikan diri. Setelah itu mereka bubar masing-masing," jelasnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved