Hakekok Balakasuta

16 Pengikut Hakekok Akan Dipulangkan ke Tempat Asal, Bupati Pandeglang Minta Jangan Dikerdilkan

Irna berpendapat perbuatan yang dilakukan oleh para 16 orang tersebut seperti ritual mandi bareng lantaran tidak adanya perhatian dari pemerintah

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Tangkapan layar video
Pimpinan aliran Hakekok, Arya (baju oranye) dan belasan pengikutnya ikut berdoa saat serah terima dari Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Pandeglang ke pengasuh Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum, Abuya Muhtadi, di Kecamatan Cidahu, Pandeglang, Senin (15/3/2021). 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 16 pengikut aliran Hakekok Balakasuta direncanakan dikembalikan ke tempat asalnya di Kampung Karang Bolong, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis besok.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita meminta seluruh elemen masyarakat agar tidak mengucilkan para pengikut aliran Hakekok setelah kembali ke tempat tinggalnya.

"Ya harapannya jangan kerdilkan mereka. Mungkin (perbuatan) yang kemarin itu tidak lepas dari kekhilafan sehingga membuat mereka seperti itu," ujar Irna di Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (24/3/2021).

Menurut Irna, perbuatan yang dilakukan oleh para pengikut dari aliran Hakekok tidak terlepas dari faktor ekonomi.

Irna berpendapat perbuatan yang dilakukan oleh para 16 orang tersebut seperti ritual mandi bareng lantaran tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah dalan memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Mungkin saja karena masalah ekonomi, mungkin mereka selama ini jauh dan menutup diri. Atau bahkan jauh dari sentuhan dan program pemerintah sehingga melakukan kegiatan yang tidak kita ketahui," terangnya.

Baca juga: 16 Pengikut Aliran Hakekok Akan Dipulangkan, MUI Imbau Agar Warga Tidak Lakukan Penolakan

Baca juga: Dibina di Ponpes Abuya Muhtadi, Pengikut Aliran Hakekok di Pandeglang Nangis saat Pertobatan

Tangkapan layar video aliran Hakekok diduga sesat melakukan ritual mandi bareng di Pandeglang, Banten
Tangkapan layar video aliran Hakekok diduga sesat melakukan ritual mandi bareng di Pandeglang, Banten (handover)

Selanjutnya, dirinya akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga ke Muspika tingkat kecamatan agar tidak terjadi lagi kejadian serupa di kemudian hari.

"Tuhan saja Maha Pemaaf. Kita juga harus berikan peluang bagi mereka sehingga mereka keluar dari ajarannya itu," sambungnya.

Diketahui, pimpinan dan pengikut aliran Hakekok sempat diamankan polisi setelah melakukan sejumlah ritual seperti mandi yang meresahkan masyarakat.

Setelah diamankan polisi, mereka menjalani pembinaan di Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum milik Abuya Muhtadi di Kecamatan Cidahu, Pandeglang.

Baca juga: Pemimpin Aliran Hakekok Kembali Gelar Ritual, Abah A Diduga Ajak Pengikut yang Sudah Taubat

Diberitakan, petugas Polres Pandeglang mengamankan 16 orang dari sebuah perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis kemarin, karena diduga mengikuti aliran sesat bernama Hakekok, pada 11 Maret 2021.

Mereka yang diamankan lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak.

Pimpinan kelompok Hakekok bernama Abah Arya (52) dan 15 pengikutnya dijemput polisi di rumah masing-masing setelah adanya laporan keresahan warga tentang adanya ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana dari kelompok tersebut.  

Ritual mandi bareng tersebut dilakukan kelompok aliran Hakekok di sebuah tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Globallindo Agro Lestari (GAL).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved