Dua dari 771 SD di Lebak Tak Ikut Gelar Ujian di Sekolah, Tapi di Rumah Siswa
Sementara itu, guru di SDN 1-2 Muara Ciujung Barat, Fikri mengatakan pihaknya juga tidak melaksanakan USP di sekolah karena khawatir ancaman Covid-19.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
lihat foto
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sebanyak 771 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lebak diizinkan melaksanakan Ujian Satuan Pendidikan (USP) secara tatap muka di kelas mulai 22 sampai 27 Maret 2021.
Namun, tidak seluruh SD melaksanakan kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak tersebut.
Di antaranya SDN 1 Kaduagung Timur di Jalan Ahmad Yani Rangkasbitung dan SDN 1-2 Muara Ciujung Barat di Jalan Multatuli Rangkasbitung.
Pantauan Tribunbanten.com pada Jumat (26/3/2021), dua Sekolah Dasar tersebut tampak sepi aktivitas belajar maupun ujian siswa.
Hanya ada tampak dua guru yang sibuk memeriksa hasil ujian sekolah di sebuah ruangan khusus di sekolah tersebut.
Nuryani (38), guru di SDN 1 SDN 1 Kaduagung Timur, mengatakan pihak sekolah tidak mengikuti kebijakan pelaksanaan USP di sekolah sebagaimana kebijakan pemerintah daerah karena adanya kendala pelaksanaan kebijakan tersebut.
Selain itu, karena masih ada kekhawatiran penyebaran kasus Covid-19.
"Kami menggunakan sistem klaster. Jadi, nanti ada satu guru yang datang ke rumah salah satu murid, dan di sana nanti ada lima murid dengan satu guru dan akan diberikan soalnya," ujar Nuryani di SDN 1 Kaduagung Timur.
Ia menjelaskan, ada 43 siswa Kelas 6 dengan 12 guru pengawas yang melaksanakan USP secara klaster di rumah murid.
Baca juga: Sebanyak 771 SD di Lebak Sudah Lakukan Ujian di Sekolah dengan Sistem Sif
Baca juga: Belajar Tatap Muka Dimulai Juli, Pemprov Banten Gelar Simulasi dan Evaluasi Kesiapan Sekolah
Dan para siswa mengikuti dengan semangat ujian tersebut.
