Kisah Eks Teroris Pandeglang Dipercaya Jadi Kepala Sekolah dan Dirikan Organisasi Khusus

Ia dan puluhan orang lainnya diajarkan cara menembak, merakit bom dan berjihad dengan syariat Islam agar kelak mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Tangkap layar video
Zaenal Mutakin (40), mantan narapidana kasus terorisme (napiter), saat ditemui di kediaman sekaligus kantor Sekretariat Ring Perdamaian Banten, di Kampung Babakan Baru, RT 003/005, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (3/4/2021). 

   

Tindakan Konyol dan Bodoh serta Tidak Relevan

Lokasi dan sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Lokasi dan sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Menurut Zaenal, serangan teror bom bunuh diri yang dilakukan suami istri di Gereja Katedral Makassar dan di Mabes Polri Jakarta beberapa hari lalu itu adalah perbuatan yang salah dan konyol.

Ia berpendapat doktrinasi mati jihad dengan cara menyerang orang lain sudah sangat tidak relevan digunakan dalam kondisi di Indonesia saat ini.

"Itu perbuatan salah. Karena semua agama tidak pernah mengajarkan hal seperti itu. Karena Islam itu damai dan tidak arogan sama sekali," tegasnya.

Menurutnya, para pelaku teror tersebut masih berada dalam lingkaran doktrinasi yang sesat sehingga tidak ada kata mundur bagi mereka apabila diberikan penugasan.

  

Terduga Teroris menyerang Mabes Polri, Rabu (31/1/2021)
Terduga Teroris menyerang Mabes Polri, Rabu (31/1/2021) (Kompas TV)

Ia meminta agar ajaran islam tidak disalahartikan dengan tujuan menghancurkan perdamaian di Indonesia.

Ia pun mengajak orang-orang yang masih memiliki persepsi jihad seperti demikian untuk kembali ke jalan yang benar dan tidak melakukan teror terhadap warga maupun aparat pemerintah.

Sebab, sejatinya Islam tidak mengajarkan teror seperti itu.

"Kita harus bersama-sama menangkal penyebaran paham radikalisme dan gerakan intoleran lainnya. Apalagi jelang bulan suci Ramadhan. Mari kita bersama-sama kembali kepada nilai-nilai yang baik," pintanya.

Artiel lain terkait teroris

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved