Permintaan Siti Nuraida di Bulan Puasa, Berharap Sang Kakak Pulang dan Berkumpul Saat Lebaran

Menyambut bulan suci ramadan kali ini, Siti Nuraida berharap bisa bertemu sang kakak yang kini sedang mencari rezeki di ibu kota.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Yudhi Maulana A
TribunBanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Siti Nuraida (16) dan keponakan, Asiyah (8), saat ditemui di rumah keluarga di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Senin (12/4/2021). Kisah hidup Nuraida viral di media sosial karena hidup sebatang kara sejak usia tiga tahun setelah ibundanya meninggal dunia dan ayahnya menikah lagi. 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - "Saya hanya meminta kepada Allah SWT agar lebaran nanti bisa kumpul bareng sama kakak saya yang berada di Jakarta," kata Siti Nuraida, gadis 16 tahun asal Kampung Cimanggu RT 02/01, Desa Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Senin (12/4/2021).

Kisah Nuraida belakangan ini menyita perhatian banyak orang karena tinggal di gubuk reyot bersama keponakannya yang berusia 8 tahun tanpa orangtua.

Kini, rumah reyot peninggalan mendiang neneknya sudah diperbaiki menjadi rumah permanen.

Menyambut bulan suci ramadan kali ini, Siti Nuraida berharap bisa bertemu sang kakak yang kini sedang mencari rezeki di ibu kota.

Sebab, orangtua Siti Nuraida sudah tidak ada sejak ia masih balita.

Baca juga: Pintu Maaf Orangtua Tertutup Jelang Ramadan, Jamal Tebas Leher Ayah di Depan Ibunya Hingga Tewas

Baca juga: Dedi Mulyadi Sambangi Nuraida, Pelajar yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot di Pandeglang

Ibunya meninggal saat dirinya berusia 3 tahun, sementara sang ayah menikah lagi dan tak pernah menemuinya kembali.

Kini hanya sang kakak dan keponakannya lah keluarga terdekan yang ia miliki.

"Iya pengen aja gitu kayak teman-teman yang lainnya bisa kumpul pas lagi puasa dan idul fitri. Karena jujur kangen banget dengan kakak," katanya saat ditemui TribunBanten.com.

Ia pun menjelaskan, bahwa keponakannya selalu menanyakan kapan sang ibunya bisa pulang dan berkumpul dengan dirinya lagi.

Siti Nuraida (16) dan keponakan Asiyah (8) tinggal saat ditemui di rumah reyotnya di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/4/2021). Aida sejak usia tiga tahun sudah ditinggal ibundanya yang meninggal dunia dan ayahnya yang menikah lagi. 
Siti Nuraida (16) dan keponakan Asiyah (8) tinggal saat ditemui di rumah reyotnya di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/4/2021). Aida sejak usia tiga tahun sudah ditinggal ibundanya yang meninggal dunia dan ayahnya yang menikah lagi.  (TribunBanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan)

Selain itu ia juga berharap momen lebaran dan bulan ramadan kali ini menjadi tilas balik pertemuan sang kakak dengan dirinya yang telah lama terpisah oleh jarak dan waktu.

Apalagi, perayaaan idul fitri yang hanya setahun sekali ini, ingin dimanfaatkan oleh dirinya untuk meminta maaf dengan sang kakak dan juga berkomunikasi untuk kehidupannya selanjutnya.

Baca juga: Kisah Nuraida Pelajar Pandeglang Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot, Ditinggal Ayah Ibu Sejak Balita

Baca juga: Sembari Menangis Sesenggukan, Pinangki Memohon Belas Kasihan Hakim agar Diberi Keringanan

"Bertemu dan pengen banyak hal yang ingin saya sampaikan kepada kakak saya termasuk dengan nasib saya kedepannya dan anaknya juga," terangnya.

Ia pun berharap agar sang kakak dapat mendengarkan harapannya tersebut dan dapat berkumpul kembali di momen yang sangat dinantikan oleh umat muslim lainnya.

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved