Sekda dan DLH Lempar Tanggung Jawab di Tengah Aksi Protes Sampah Luar Pandgelang di TPA Bangkonol

Pembuangan sampah dari Serang dan Tangsel ke TPA Bengkonol, Pandeglang masih mendapatkan penolakan keras dari sejumlah kelompok.

|
Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Haris
Kolase Tribun Banten/Misbah
Ratusan kelompok pemuda di Kabupaten Pandeglang, Banten, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pandeglang, Kamis (7/8/2025). Mereka menolak pembuangan sampah dari Kabupaten Serang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkonol, Kabupaten Pandeglang. 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Pembuangan sampah dari Kabupaten Serang dan Tangerang Selatan (Tangsel) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkonol, Kabupaten Pandeglang, Banten, masih mendapatkan penolakan keras dari sejumlah kelompok.

Bahkan, hari ini ada dua kelompok yang melakukan aksi protes kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, terkait pembuangan sampah tersebut, yakni kelompok warga dan kelompok pemuda.

Aksi warga melakukan aksi unjuk rasa di TPA Bangkonol yang kemudian di lanjutkan ke kantor DLH Pandeglang, sambil membawa kantong pelastik yang berisikan sampah. 

Baca juga: Aksi Pandeglang Gelap: Bawa Bendera One Piece, Pemuda Tumpahkan Sampah di Kantor Bupati

Selanjutnya, aksi sekelompok pemuda melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Pandeglang, sambil membawa satu gerobak sampah yang ditumpahkan. 

Saat dikonfirmasi, Plh Sekertaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Asep Rahmat menyampaikan bahwa, bukan kapasitas dirinya untuk menjawab persoalan itu. 

"Saya tidak pada ranah teknis," ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Pandeglang, Kamis (7/8/2025).

Meskipun begitu, kata dia, tanggapan hal itu bisa disampaikan oleh pimpinan yang lain.

Baca juga: Pandeglang Jadi Tempat Pembuangan Sampah Serang dan Tangsel, Ketua DPRD Pertanyakan Kajian Ilmiahnya

"Bisa PPID, bisa pimpinan lain," katanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Ratu Tanti Darmiasih menyarankan agar tanggapan tersebut disampaikan kepada Plh Sekda. 

"Ke Pak Sekda aja, hapunten-hapunten (maaf-maaf)," ujarnya. 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved