Tinggalkan Bertahun-Tahun Setelah kawin Lagi, Ayah Siti Nuarida Kembali, Begini Respon Sang Anak
Ibunda Siti Nuraida meninggal dunia saat usianya masih 3 tahun, sementara sang ayah memilih menikah lagi saat Siti menginjak usia 6 tahun.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Ia bahkan harus mencari kayu bakar ke hutan untuk memasak demi menghemat biaya.
Berharap Bisa Berkumpul dengan Kakak saat Lebaran
"Saya hanya meminta kepada Allah SWT agar lebaran nanti bisa kumpul bareng sama kakak saya yang berada di Jakarta," kata Siti Nuraida, gadis 16 tahun asal Kampung Cimanggu RT 02/01, Desa Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Senin (12/4/2021).
Kisah Nuraida belakangan ini menyita perhatian banyak orang karena tinggal di gubuk reyot bersama keponakannya yang berusia 8 tahun tanpa orangtua.
Kini, rumah reyot peninggalan mendiang neneknya sudah diperbaiki menjadi rumah permanen.
Menyambut bulan suci ramadan kali ini, Siti Nuraida berharap bisa bertemu sang kakak yang kini sedang mencari rezeki di ibu kota.
Sebab, orangtua Siti Nuraida sudah tidak ada sejak ia masih balita.
Baca juga: Pintu Maaf Orangtua Tertutup Jelang Ramadan, Jamal Tebas Leher Ayah di Depan Ibunya Hingga Tewas
Baca juga: Dedi Mulyadi Sambangi Nuraida, Pelajar yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot di Pandeglang
Ibunya meninggal saat dirinya berusia 3 tahun, sementara sang ayah menikah lagi dan tak pernah menemuinya kembali.
Kini hanya sang kakak dan keponakannya lah keluarga terdekan yang ia miliki.
"Iya pengen aja gitu kayak teman-teman yang lainnya bisa kumpul pas lagi puasa dan idul fitri. Karena jujur kangen banget dengan kakak," katanya saat ditemui TribunBanten.com.
Ia pun menjelaskan, bahwa keponakannya selalu menanyakan kapan sang ibunya bisa pulang dan berkumpul dengan dirinya lagi.

Selain itu ia juga berharap momen lebaran dan bulan ramadan kali ini menjadi tilas balik pertemuan sang kakak dengan dirinya yang telah lama terpisah oleh jarak dan waktu.
Apalagi, perayaaan idul fitri yang hanya setahun sekali ini, ingin dimanfaatkan oleh dirinya untuk meminta maaf dengan sang kakak dan juga berkomunikasi untuk kehidupannya selanjutnya.
Baca juga: Kisah Nuraida Pelajar Pandeglang Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot, Ditinggal Ayah Ibu Sejak Balita
Baca juga: Sembari Menangis Sesenggukan, Pinangki Memohon Belas Kasihan Hakim agar Diberi Keringanan
"Bertemu dan pengen banyak hal yang ingin saya sampaikan kepada kakak saya termasuk dengan nasib saya kedepannya dan anaknya juga," terangnya.
Ia pun berharap agar sang kakak dapat mendengarkan harapannya tersebut dan dapat berkumpul kembali di momen yang sangat dinantikan oleh umat muslim lainnya.