Senin Besok Dilantik, Benyamin Davnie Akui Tak Ada Persiapan Khusus: Biarkan Mengalir Saja

Benyamin Davnie pun mengatakan rasa syukurnya karena kini sudah merasa lega setelah perjuangan panjang yang dilalui.

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, di ruang tamu VIP Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (16/4/2021). 

Pria kelahiran Pandeglang, Banten, 1 September 1958 (62 tahun) itu mengungkapkan, dirinya sejak kecil dilatih orang tua untuk berpuasa, menahan lapar dan haus.

Saat itu, ia dilatih orang tua untuk berpuasa Ramadan dimulai waktu setengah hari.

Meski begitu, Ben-sapaan Benyamin Davnie, saat itu ingin bisa puasa penuh sampai Magrib seperti kedua orang tuanya.

Baca juga: Ahok Doakan Benyamin Davnie 2 Periode Pimpin Tangerang Selatan, Beri Nasihat Jangan Korupsi

Baca juga: Minta Kapolres Tuntaskan Kasus Penyerangan Posko Ormas, Benyamin Davnie: Jaga Kondusifitas Tangsel

"Ibu saya sama bapak saya waktu SD ya, sekitar tahun 70-an kayak gitu, puasa, semua anaknya, puasa, tapi setengah hari saja. Saya berusaha untuk full sampai sore," kata Ben.

Laiknya orang yang berpuasa, ujian selalu datang siang hari saat matahari tepat di ujung kepala dan teriknya memancing dahaga.

Ben yang masih sangat lincah saat itu, tak kuat menahan panas matahari dalam keadaan berpuasa.

Tak hilang akal, Ben berendam di bak sampai satu jam lebih demi menghilangkan haus dan membuat tubuhnya tetap sejuk saat siang hari.

"Saya ingat betul pulang siang itu ngerendam di bak mandi, dingin gitu. Lagi panas kayak gini berendem saja, sampai sejam dua jam, baru sama ibu saya, 'ayo naik sudah', nah baru," tutur Ben.

Cara berendam itu yang kemudan membuat Ben mampu berpuasa penuh selama satu bulan Ramadan.

"Tapi Alhamdulillah saya kuat sampai sore, kecil kelas 3 SD saya mulai full," ujarnya. 

Ben menjelaskan lebih lanjut, berendam di bak kamar mandi itu bukan tanpa alasan.

Sepulang sekolah, sekira pukul 11.00 WIB, Ben kecil selalu aktif beraktivitas di luar rumah, dari mulai mencari ikan, bermain layangan sampai menggembala kambing.

Kondisi pakaian yang kotor setelah beraktivitas itu yang membuat Ben sering berendam siang hari.

"Tapi memang ada sebabnya, di depan rumah saya dulu itu sawah, nah saya pulang sekolah, saya ingat betul, ke sawah dulu nangkap lele, baju dibuka. Jadi lele yang saya tangkap dibungkus pakai baju kasih ke ibu saya digoreng, sayanya berendem." 

"Kan enak tuh siang-siang gini berendem di bak cucian, kecil, setiap hari. Kalau enggak nangkep lele saya main layangan, kalau enggak main layangan saya ngangon kambing punya kakek saya," papar Ben sambil tertawa kecil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved