Lonjakan Kasus Covid-19 karena Aktivitas di Rumah Ibadah, Perhatikan Prokes dan Bawa Sajadah Sendiri

Selama satu minggu terakhir telah terjadi lonjakan kasus coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia.

Editor: Glery Lazuardi
TribunBanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Suasana pelaksanaan Salat Tarawih pertama Ramadan 1442 Hijriah di Masjid At-Taqwa, Desa Jajawai, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (12/4/2021) malam. 

"Program ini bertujuan mendukung penerapan protokol kesehatan guna memutus mata rantai Covid-19," ujarnya.

Selama ini, pihaknya telah konsisten memakmurkan masjid dan Zada juga memiliki program 1 juta sajadah.

"Jadi saya rasa ini kolaborasi yang baik untuk masyarakat," kata dia.

Zada berupaya mengukuhkan diri sebagai brand sajadah nomor 1 di Indonesia, tidak khusus pada sajadah travel tetapi pada semua jenis sajadah.

Pada Ramadan ini, Zada meluncurkan produk sajadah terbaru yaitu sajadah bulu premium yang telah terjual ribuan lembar.

Selain Berbagi Sajadah, ISYEF juga telah memiliki berbagai kegiatan, salah satunya donasi makanan yang dilakukan secara rutin setiap pekan di hari Jumat yang bertajuk
Kotak Berbagi ISYEF.

Sementara, Ketua Umum ISYEF Muhammad Atras Mafazi mengapresiasi Zada yang telah berkolaborasi dengan ISYEF sehingga program berbagi sajadah ini terlaksana.

“Kami berterima kasih kepada Zada yang telah berkolaborasi dengan mensponsori acara berbagi sajadah ini. Sebagai organisasi yang lekat dengan masjid, kami turut senang dengan adanya pihak-pihak yang mendukung kegiatan di masjid tetap berlangsung, terutama dengan memerhatikan protokol kesehatan,” ungkap Atras.

Baca juga: Berikut Cara Pakai Masker Ganda yang Tepat, Lebih Efektif Cegah Covid-19

Baca juga: Hari Buruh 2021: Puluhan Orang Diamankan, Pekerja Hadapi Tantangan Berat Akibat Pandemi Covid-19

Potensi Lonjakan Covid-19 di Indonesia

Jubir vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah terus mengantisipasi kejadian lonjakan kasus Covid-19.

Ia menuturkan, biasanya jumlah kasus di Indonesia antara di bawah 5 ribu atau 4 ribu, atau paling sedikit 5.500. Kemarin faktanya meloncat sebanyak 5.800 kasus artinya ada tambahan sebanyak 600 kasus.

Grafik kasus mulai turun sejak awal Februari terus sampai dengan Maret, di April terlihat ada sedikit kenaikan.

“Ini yang tentunya selalu kita harapkan bahwa penurunan kasus betul-betul kita bisa turunkan ke titik yang paling rendah, dan kita tekan supaya tidak ada terjadi lonjakan kasus. Kami Ingatkan kemarin terjadi penambahan sebanyak 600 yang tentunya harus menjadi kewaspadaan,” tegas Nadia pada konferensi pers secara virtual, Jumat (30/4).

Sejauh ini, Kemenkes telah mendeteksi adanya 10 kasus varian baru B 177 di Indonesia.

Temuan ini harus menjadi perhatian bersama karena varian baru tersebut ada yang sudah merupakan transmisi lokal.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved