SD di Kabupaten Serang Mulai April Lalu, Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SMP Terkendala Masalah Ini
Menurut Asep, pembelajaran tatap muka untuk Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Serang belum bisa dilakukan bukan berarti tidak siap secara fisik.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang telah memulai pembelajaran tatap muka terbatas di wilayahnya secara bertahap pada masa pandemi Covid-19. Namun, kegiatan itu baru bsia dilakukan di Sekolah Dasar (SD).
Pembalajaran tatap muka untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Serang telah dimulai di 438 SD pada 21 April 2021 dan bertambah menjadi 624 SD pada 26 April 2021.
"Berarti ini memicu semangat mereka untuk benar-benar bisa memenuhi standarisasi pembelajaran tatap muka sesuai ketentuan," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya, Jumat (7/5/2021).
Menurut Asep, pembelajaran tatap muka untuk Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Serang belum bisa dilakukan bukan berarti tidak siap secara fisik.
"Tetapi, untuk tenaga pendidik SMP tersebut belum ada yang di vaksin," ujarnya.
Baca juga: Guru dan Tenaga Pendidik Sudah Divaksin, Sekolah Tatap Muka Mulai Digelar di Kabupaten Serang
Mengenai masalah ini, kata Asep, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk segera dilaksanakannya proses vaksinasi terhadap tenaga pendidik.
"Insya Allah setelah proses vaksinasi selesai dapat segera melaksanakan pembelajaran tatap muka," ujarnya.

Asep meyakinkan pembelajaran tatap muka di sekolah di Kabupaten Serang dilakukan dengan menerapkan pedoman protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ditentukan Kemendikbud.dan Satgas Covid-19.
Dan akan ada menindak tegas bagi sekolah yang menjalankan protokol kesehatan yang telah ditentukan.
Baca juga: PPKM Mikro di Banten Diperpanjang, Gubernur Minta Bupati/Wali Kota Antisipasi Lonjakan Covid-19
"Akan dihentikan proses pembelajarannya, kita tidak main-main," ujarnya.
Ia menambahkan, seharusnya siswa dan pihak sekolah dapat mengimbangi standarisasi protokol kesehatan jika memang mempunyai motivasi untuk kembali melaksanakan kegiatan-belajara di sekolah.
Artikel lain terkait pembelajaran tatap muka di TribunBanten.com