Tangsel Kembali Berstatus Zona Oranye Covid-19, Wali Kota Larang Resepsi Pernikahan

Sebab, resepsi pernikahan yang menyebabkan kerumunan turut menyumbang penularan Covid-19. 

Editor: Abdul Qodir
Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Peta sebaran Covid-19 di Provinsi Banten per 8 Juni 2021 

TANGERANG SELATAN - Tingkat risiko penyebaran kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan kembali meningkat dari kuning menjadi oranye.

Hal itu terjadi seiring bertambah banyaknya warga yang terpapar Covid-19 pasca-mudik dan musim libur Lebaran 2021.

Diprediksi kenaikan angka kasus Covid-19 di Tangsel terus bertambah signifikan hingga akhir Juni 2021.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie pun tengah mempertimbangkan larangan izin pesta atau resepsi pernikahan untuk mengantisipasi makin tingginya kasus Covid-19 di wilayahnya.

Sebab, resepsi pernikahan yang menyebabkan kerumunan turut menyumbang penularan Covid-19. 

"Semalam sudah kita jelaskan bahwa coba dievaluasi lagi surat edaran kita kalau kondisi begini, resepsi tetap diadain enggak, kalau misal resepsi pernikahan juga jadi klaster penyebaran, sudah kita larang saja sekalian," kata Benyamin melalui sambungan telepon, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Sebanyak 80 Warga dari Satu RW di Tangerang Positif Covid-19, Langsung Dievakuasi dengan Bus

Benyamin menjelaskan, kenaikan angka kasus Covid-19 tersebut terlihat dari sejumlah indikator,  mulai angka penularan hingga keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah sakit.

"Jadi, memang cenderung naik. BOR (Bed Occupancy Ratio) kami 52 persen tempat tidur ICU, tidur isolasi 51 persen. Kemudian tingkat kepatuhan PPKM mikro turun," ujarnya.

"Indikator-indikatornya memang mengalami peningkatan, angka kesembuhan tetap. Angka kematian tetap. Tapi tingkat penularan positivity rate memang meningkat," sambungnya.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, di ruang tamu VIP Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (16/4/2021).
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, di ruang tamu VIP Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (16/4/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Menurut Benyamin, lonjakan kasus Covid-19 pasca-mudik dan liburan Lebaran memang sudah diprediksi banyak pihak sebelumnya.

Baca juga: Covid-19 di Lebak Mencapai 3.626 Orang, Satgas: Rangkasbitung Alami Kenaikan Cukup Tinggi

Kasus Covid-19 baru diperkirakan akan terus bermunculan sampai akhir Juni 2021 ini.

"Ini memang sudah diperkirakan oleh banyak pihak, termasuk dengan Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid. Ini efek dari liburan mudik kemarin, Lebaran. Dan ini mungkin diperkirakan, masih terus akan bergejolak sampai akhir Juni ini," ujarnya.

Mayoritas warga Tangsel yang tertular virus ganas itu merupakan klaster keluarga. 

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, ada sejumlah faktor yang membuat kenaikan jumlah kasus Covid-19 hingga berdampak pada perubahan status zona.

"Efek liburan, mobilitas dan kumpul-kumpul," ujar Allin.

Baca juga: Insentif Covid-19 Tak Kunjung Cair, Nakes di Lebak Tak Bisa Beli Susu Anak Hingga Mengutang

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved