Begini Jawaban Nadiem Karim Terkait Pertanyaan Jokowi Soal Prodi Kampus yang Belum Alami Perubahan

Mendikbudristek Nadiem Makarim menjelaskan tekadnya untuk menciptakan program studi (prodi) baru di perguruan tinggi.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Tribunnews/Jeprima
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberikan kata sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. 

TRIBUNBANTEN.COM - Mendikbudristek Nadiem Makarim menjelaskan tekadnya untuk menciptakan program studi (prodi) baru di perguruan tinggi.

Melansir Tribunnews, menurutnya, prodi di perguruan tinggi harus mengalami perkembangan melalui kolaborasi dengan industri dan perguruan tinggi lain.

"Kita pun ingin prodi-prodi kita, terminologinya pernikahan masal pak presiden, menikah dengan industri, menikah dengan kampus-kampus lain, untuk menciptakan permutasi-permutasi prodi yang masa depan," ujar Nadiem dalam dialog bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara yang disiarkan channel Youtube Kemendikbud RI, Selasa (15/6/2021).

Nadiem mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo mengenai prodi baru.

Dirinya mengaku pernah ditanyai Jokowi soal prodi di perguruan tinggi yang belum mengalami perubahan.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Mendikbudristek Nadiem Makarim soal Pembelajaran Tatap Muka Berikut Panduannya

Menurut Jokowi, prodi di perguruan tinggi masih sama, sementara dunia industri telah mengalami sejumlah perubahan.

"Sesuai arahan Pak Presiden, saya ingat dulu Pak Presiden bilang kok prodinya sama-sama lagi, padahal industrinya telah berubah ya," ungkap Nadiem.

Menurut Nadiem, arahan dari Jokowi merupakan sebuah tantangan berat namun itu merupakan cara menghadirkan lulusan yang memiliki kompetensi.

Baca juga: Dampak PJJ Banyak Pelajar Putus Sekolah, Nadiem Makarim Minta Pemda Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Kolaborasi dalam berkarya, menurut Nadiem, adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berkualitas.

"Bagaimana dia akan mempelajari kolaborasi kalau dia tidak belajar, berkarya sebagai tim, bagaimana dia mau mengerti kreativitas atau kewirausahaan kalau dia tidak mengerjakan sesuatu di dalam dunia nyata," pungkas Nadiem.

Baca juga: Catut Nama Mendikbud Nadiem, Pimpinan Universitas Painan Tangerang Profesor Sudadio Tersangka

Kemendikbudristek, kata Nadiem, telah menghadirkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk mendorong terjadinya kolaborasi.

Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar prodinya dan di luar kampus selama tiga semester.

Mahasiswa Indonesia bisa melakukan magang di industri kelas dunia. Bahkan bisa menjadi tenaga pengajar untuk membantu para guru di SD maupun di SMP.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Wajibkan Sekolah Gelar Tatap Muka Mulai Juli 2021, Ini Syaratnya

Serta ikut program pertukaran dengan mahasiswa dari daerah atau pulau lain di Indonesia, bahkan di benua lain.

Kemendikbudristek juga memiliki program Kampus Merdeka vokasi yang menghadirkan dua transformasi utama pendidikan tinggi vokasi yaitu program SMK-D2 jalur cepat dan peningkatan program studi D3 menjadi sarjana terapan D4. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nadiem Ungkap Pertanyaan Jokowi Soal Prodi Kampus yang Belum Alami Perubahan, https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/06/15/nadiem-ungkap-pertanyaan-jokowi-soal-prodi-kampus-yang-belum-alami-perubahan?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved