Bermanfaat untuk Warga Ende, Program Co-Firing PLN Mendapat Apresiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno
Apalagi di wilayah tersebut terdapat ratusan destinasi wisata, baik itu wisata alam maupun budaya.
Awalnya, pelet yang dihasilkan warga Ende hanya akan dimanfaatkan untuk program co-firing di PLTU Ropa.
Namun, karena selama ini warga Ende masih banyak menggunakan minyak tanah dan kayu bakar untuk memasak, PLN didukung Pemkab Ende mengajak warga untuk memanfaatkan pelet sebagai bahan bakar memasak.
Baca juga: Cara Membaca Meter Listrik Mandiri Melalui Fitur SwaCAM di Aplikasi Mobile PLN, Sangat Mudah
Selain lebih ramah lingkungan, pemanfaat pelet bisa menekan biaya pembelian minyak tanah yang biasanya bisa mencapai Rp 200 ribu-Rp 700 ribu per bulan.
PLN mengalokasikan dana Rp 855,73 juta melalui PLN Peduli, yang melibatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program co-firing PLTU Ropa.
General Manager Unit Induk NTT Agustinus Djatmiko mengatakan pelet yang digunakan sangat memengaruhi perekonomian.
"Selain itu, pelet mengatasi permasalahan sampah, khususnya sampah organik, diberikan ruang untuk diolah dan hasilnya terbukti pelet sampah menjadi pengganti minyak tanah untuk memasak," katanya.
Baca juga: PLN Selesaikan Gardu Induk untuk Kawasan Industri Wilmar Hanya 8 Bulan, Proyek Rp 78,4 Miliar
Tak berhenti di situ, kehadiran program ini juga telah mendorong berkembangnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat yang bergerak di bidang pembuatan kompor pelet.
"UMKM ini bisa membuat kompor pelet yang murah dan diproduksi massal. Selain produksi UMKM, SMK Negeri 2 Ende membuat kopmpor pelet," ujar Jatmiko.
PLN juga menyambut baik dukungan pemda dalam peningkatan kapasitas produksi pelet dengan menambah lokasi pengolahan sampah.
DJatmiko memastikan PLN siap menjadi pembeli (offtaker) produksi pelet yang dihasilkan warga.
"Bapak Bupati memiliki ide inovasi, bagaimana caranya PLTU Ropa bisa menggunakan bahan bakar biomassa bahkan sampai dengan 100% serta menggerakkan ekonomi rakyat. Dari sisi PLN, Kami siap menjadi offtaker produksi pelet berapapun yang dihasilkan, " ucap Djatmiko.
Angkat Ekonomi Rakyat
Bupati Ende Djafar Achmad mengatakan, program pemanfaatan sampah jadi pelet merupakan upaya terobosan pemda, PLN, bersama dengan sejumlah pihak untuk mengatasi permasalahan sampah di Ende.
"Program ini sangat luar biasa karena bisa mengangkat ekonomi rakyat. Selain untuk co-firing, pelet juga bisa untuk mengganti minyak tanah," katanya.
Baca juga: PLN UID Banten Melalui PLN Peduli Kembangkan Program Domba Listrik untuk Lima Pondok Pesantren
Untuk itu, pihaknya siap mendorong pemanfaatan sampah untuk diolah menjadi pelet. Selain itu, pelet dari sampah juga dapat menunjang peningkatan pariwisata daerah.