Fakta-fakta 3 Siswi SD-SMP di Pandeglang Jadi Korban Rudapaksa, Pelaku Sekap dan Todongkan Pisau
3 siswi SD dan SMP menjadi korban penyekapan dan rudapaksa sekelompok pemuda di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada (1/7/2021).
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN.COM - 3 siswi SD dan SMP menjadi korban penyekapan dan rudapaksa sekelompok pemuda di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada (1/7/2021).
Insiden itu berawal pada saat pelaku mengajak para korban untuk babacakan di rumah salah satu pelaku.
Dua pemuda yang menjadi pelaku penyekapan dan pemerkosaan terhadap tiga siswi SD-SMP di Pandeglang, berhasil ditangkap polisi.
Baca juga: Dua Pelaku Rudupaksa Siswi SD-SMP di Pandeglang Berhasil Ditangkap, Satu Orang Buron
Berikut fakta-fakta kasus penyekapan dan rudapaksa 3 siswi SD-SMP di Pandeglang
Kronologi Kejadian
S, ayah korban menceritakan, kejadian yang menimpa anaknya dan kedua temannya itu berawal dari ajakan makan barang atau babacakan oleh pelaku di kediamannya di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Anaknya dan kedua temannya masih ada hubungan keluarga dan tinggal bertetangga.
Mulanya ketiga korban dijemput oleh pelaku berinisial R dan A dengan sepeda motor.
"Kita tidak tau awalnya ke tiga pemuda itu dari mana asalnya, karena penuturan dari anak saya cuma mau main dan makan bareng," ujar S.
Setelah mendapat izin orang tua untuk bermain, kedua pelaku dan ketiga korban berangkat menuju tempat tujuan.
Seorang pelaku lainnya sudah menunggu di rumahnya yang menjadi tempat babacakan.
Setelah selesai melakukan makan bersama, salah satu korban meminta untuk diantar pulang.
Namun, ketiga pelaku 'menahan'; korban dengan alasan sepeda motor mereka sedang dipinjam teman.
"Akhirnya sampai malam itu alasannya terus saja begitu dan sampai malam hari mereka tetap tidak bisa pulang lantaran motornya sedang ditambal," tambahnya.
Keluarga ketiga korban panik begitu malam hari buah hati mereka tidak pulang.
