Korupsi Masker di Banten
Kasus Korupsi Masker, Kadinkes Banten Terpaksa Ubah RAB Pengadaan Masker Akibat Kondisi Darurat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengaku telah mengubah rencana anggaran biaya (RAB) dalam pengadaan masker
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Padahal, kata Ati, dalam pengadaan masker sebelumnya yang dilakukan melalui PT BMW tidak ada masalah.
Baca juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Masker Hadirkan 3 Saksi, Ungkap Soal Awal Mula Pengadaan Masker
Baca juga: Pakai Baju Serba Pink, Kepala Dinas Kesehatan Banten Hadir Dalam Sidang Kasus Korupsi Masker
"PT BMW pengadaan sejumlah 1.200 lebih, tapi tidak bermasalah. Yang bermasalah pada pengadaan 15.000 masker. Tahapan sama, penyedia barang berbeda," ungkapnya.
Padahal dalam melaksanakan pengadaan masker tersebut, menurut Ati pihaknya telah melakukan pendampingan.
Ia menuturkan bahwa agar dalam melaksanakan pekerjaan PPK tidak tersandung masalah.
"Pada 16 Maret saya mengajukan pendampingan dalam rangka pengendalian agar PPK benar-benar aman bekerja dan sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Itu pendamingan dari AKD , inspektorat dan BPKP," ujarnya.
Kemudian pada bulan April, pihaknya juga meminta pendampingan dari Kejaksaan Tinggi Banten.
Sehingga kemudian Ati mengaku tidak tahu bahwa pengadaan masker yang kedua yang dilakukan di PT RAM ini kemudian bermasalah.
"Kan dari audit, temuannya dari hasil audit. kami juga tidak tahu," ujarnya.
