News
Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Sunggal Sumatera Utara, Warga Ungkap Tak Ada yang Mencurigakan
Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror berhasil menangkap satu orang terduga teroris diKecamatan Sunggal, Sumatera Utara, Jumat (13/8/2021).
TRIBUNBANTEN.COM - Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror berhasil menangkap satu orang terduga teroris di Jalan Glugur Rimbun, Gang Wak Rambe, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Sumatera Utara, Jumat (13/8/2021).
Melansir TribunMedan.com, Kepala Dusun III A, Desa Sei Mencirim, Soewondo mengatakan, terduga teroris berinisial R (50) ditangkap saat bersama dengan anaknya di rumah sekitar pukul 06:30 WIB.
"Benar, tadi pagi. Dia sudah tiga tahun menyewa disini," kata Soewondo.
Baca juga: 11 Terduga Teroris yang Ditangkap di Merauke, Diduga Terlibat Bom di Makassar
Baca juga: Bantah Munarman Terlibat Kelompok Teroris, Kuasa Hukum: Ia Justru Ingatkan Bahaya Situs Terorisme
Menurutnya, R bekerja di sebuah toko penjualan suku cadang di Jalan Asia, Medan
Kepala Dusun dan tetangga mengaku terkejut dengan penangkapan ini karena tidak merasa curiga terhadap R.
"Tidak ada gelagat mencurigakan. Artinya dia pulang. Subuh tetap berjamaah. Pokoknya baik dia bertetangga," ucapnya.
Baca juga: Pengakuan Terduga Teroris, Pernah Rencanakan Aksi Pelemparan Air Keras ke Polisi
Baca juga: Sambil Tertawa, Pelaku Penusukan Polisi di Palembang: Saya Ngaku Teroris Biar Orang Lari, Tapi
Informasi yang didapatkan Tribun Medan, pada hari ini, Densus 88 Antiteror juga menangkap terduga teroris di Medan Johor.
11 Terduga Teroris yang Ditangkap di Merauke, Diduga Terlibat Bom di Makassar
Sebanyak 11 terduga teroris ditangkap di Kabupaten Merauke, Papua.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, menyebut, mereka merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Jaringan ini terkait dengan kelompok teroris yang melakukan pengeboman di Gereja Katerdal Makassar pada Januari 2021.
"Penangkapan kelompok Jamaah Ansharut Daulah merupakan rangkaian kasus yang terjadi beberapa bulan lalu di Makassar," ujar Fakhiri di Jayapura, Minggu (30/5/2021).
Menurut dia, para terduga teroris ini sempat berpindah ke Makassar lalu kembali ke Merauke.
Fakhiri menyebut, para terduga teroris sudah tinggal di Merauke selama beberapa tahun.
"Yang bersangkutan sebelumnya ada di Merauke setelah itu dia kembali ke Makassar dan melakukan kegiatan bom bunuh diri," kata dia.