Cuitan di Twitter Dinilai Menghina, Uday Minta Pemilik Akun Datang dan Minta Maaf Langsung ke Baduy
Tak pantas membuat statemen yang menyakiti hati Urang Kanekes. Cuitan itu terbilang rasis dan suul adab
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Pegiat Suku Baduy, Uday Suhada, bereaksi atas cuitan akun @pawletariat di Twitter.
Cuitan itu dinilai menghina Presiden Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat Baduy di Sidang Tahunan MPR RI di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021).
Menurut Uday, cuitan di akun itu juga menghina masyarakat adat Baduy.
Baca juga: Kenakan Pakaian Adat Baduy, Pengamat: Presiden Jokowi Sedang Beri Isyarat Khusus
"Kalimatnya sangat merendahkan. Tak pantas membuat statemen yang menyakiti hati Urang Kanekes. Cuitan itu terbilang rasis dan suul adab, yang sangat tidak pantas diungkapkan," katanya saat dihubungi, Selasa (17/8/2021).
Uday mengaku sebagai pencinta dan intens berkomunikasi dengan warga Baduy sejak 1994, dia sangat keberatan dengan pernyataan pemilik akun @pawletariat.
 
Dia menuntut agar penghina tersebut meminta maaf secara langsung kepada warga Baduy serta pernyataan tidak akan melakukan hal yang sama lagi.
Baca juga: Jokowi Pakai Baju Adat Baduy, Dispar Lebak: Ini Sebuah Penghormatan
"Jika dalam 1x24 jam sejak dibuatnya pernyataan ini tidak diindahkan, saya dan kelompok pencinta Baduy akan menempuh jalur hukum," ucapnya.
Menurut penelusuran TribunBanten.com, Selasa siang, akun @pawletariat sudah meminta maaf dan mengundurkan diri dari sebuah perusahaan media.
Dia mengaku tidak memiliki niat untuk menghina Suku Baduy.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											