Jadi Korban Rudapaksa Kakek 60 Tahun, Siswi SMP Melahirkan di Toilet Lalu Buang Bayinya ke Sumur

Dirudapaksa Kakek 60 Tahun hingga Hamil & Melahirkan, Pelajar SMP di Banyuwangi Buang Bayinya ke Sumur

Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Yudhi Maulana A
SURYAMALANG.COM/Haorrahman
Proses evakuasi bayi yang dibuang ke dalam sumur di Banyuwangi 

Pelaku Korban Pemerkosaan

Pihak kepolisian langsung datang ke lokasi untuk mengevakukasi sang bayi yang berada di dalam sumur.

Polisi juga menemukan anak perempuan yang membuang bayi tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ia adalah korban rudapaksa seorang kakek berinisial S (60).

S yang merupakan warga Kecamatan Blimbingsari pertama kali merudapaksa korban pada April 2020.

Baca juga: Tak Dilayani Istri, Ayah Rudapaksa Anak Tiri Selama 6 Tahun, Korban Diberi Uang Agar Tutup Mulut

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, rudakpasa dilakukan saat kedua orangtua korban tak ada di rumah.

Agar menuruti hasrta pelaku, korban diimingi-imingi dan diancam hingga ia hamil dan melahirkan.

Diduga korban panik dan membuang bayinya ke dalam sumur.

Kini pihak kepolisan juga telah menangkap S, pelaku rudapaksa remaja di bawah umur tersebut.

Restorative Justice

Polisi menerapkan restorative justice pada korban yang masih berusia 14 tahun tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu, Sabtu (11/9/2021).

Restorative justice merupakan penyelesaian perkara untuk membangun sistem peradilan pidana yang peka terhadap masalah korban.

Proses ini memang banyak digunakan sebagai alternatif penyelesaian perkara pidana pada anak di bawah umur.

"Untuk status hukum kami laksanakan restorative justice karena yang bersangkutan masih di bawah umur."

"Dia juga korban, sehingga kita laksanakan restorative justice dalam bentuk diversi," kata Nasrun.

Selain itu, restorative justice juga memikirkan bagaimana masalah hukum dengan mengedepankan prinsip kepentingan terbaik bagi anak.

"Kami berpikir dengan masa depan anak ini. Apa yang dilakukan memang salah, tapi juga bisa karena panik," ucap Nasrun.

(TRIBUNBANTEN.COM/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved