Heboh Dualisme Musda Golkar: Saling Klaim Terpilih Jabat Ketua DPD Kota Bekasi, Pengaruh ke 2024?

Jelang ajang pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024, Partai Golkar Kota Bekasi terpecah menjadi dua kubu.

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Musyawarah Daerah (Musda) V Partai Golkar Kota Bekasi 

Dan verifikasi dibuktikan dengan tandatangan dan disaksikan oleh Dev Laksono dan MQ. Iswara.

Lebih lanjut diamengatakan, syarat untuk melaksanakan Musda itu, katanya, pertama harus terbentuk panitia, yang disusun berdasarkan rapat kesepakatan.

"Kemarin rapat pleno yang diperluas, ada pengurus ada PK-PK, ada hasta karya dan ada fraksi yang dibentuk Bung Giri dan Sarjono. SK lengkap dikeluarkan, seizin provinsi,".

"Nah diusulkannya lagi oleh panitia yang disetujui oleh provinsi di Graha Bintang. Jadi tidak ada perintah yang lain yang tidak tertulis. Semuanya secara tertulis,".

"Orang boleh ngaku, saya deket dengan Pak Jokowi, dekat ini bisa, tapi sekarang yang struktural dan lainnya mana, kan engga bisa diukur,” katanya

Baca juga: HUT Ke-57 Golkar, Andika Ingatkan Target Pemilu 2024 Airlangga Hartarto Presiden, Sekarang Bergerak

Dia pun menegaskan bahwa Musda Golkar Kota Bekasi yang mendapatkan legitimasi dan keabsahan dari secara tertulis sesuai SK adalah hasil Musda Geraha Bintang.

“Sebab, secara fakta Musda Golkar Graha Bintang dibentuk kepanitian, untuk tempat waktunya juga sudah terrinci, harus seizin, jadi itu resmi semua tidak abal-abal,” tegasnya.

Penjelasan PLT Ketua Partai Golkar Kota Bekasi

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jawa Barat Aria Girinaya yang juga Plt Ketua Partai Golkar Kota Bekasi mengatakan, dualisme musda DPD Partai Golkar Kota Bekasi terjadi karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan mempertemukan dua kubu.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sampai memberikan amanat supaya masing-masing kubu yang mencalonkan diri bisa menyatu kembali dan selesai dari perpecahan agar bisa meraih kejayaan di Kota Bekasi.

Diketahui, dua kubu yang bertarung adalah Ade Puspitasari dan Nofel Saleh Hilaby.

Giri membantah tudingan sebagai aktor dibalik terjadinya dualisme musda. Dia memastikan menghadiri dua musda tersebut secara normatif untuk menjaga kondusivitas di internal partai dan Kota Bekasi.

Giri mengungkapkan, musda akhirnya diputuskan digelar pada 29 Oktober 2021 di Graha Bintang Mustika Jaya.

"Kedua belah pihak, yaitu Ade Puspitasari dan Nofel Saleh Hasby menyetujuinya. Kedua pihak dipersilakan untuk merebut dukungan para Pengurus Kecamatan (PK)," kata Giri.

Giri mengatakan, pada saat perjalanan musda, pihak Nofel merasa tidak diberikan ruang cukup untuk ikut masuk arena musda. Dia pun membawa pasukan pengamanan dari Baladhika dan pihak luar.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved