Virus Corona
Muktamar NU di Masa Pandemi, PBNU Antisipasi Penyebaran Covid-19
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Besar NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
Ekonomi yang sedang pulih dari dampak pandemi COVID-19 perlu dijaga agar tidak lesu kembali.
Salah satu unsur penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi saat ini adalah memastikan kasus COVID-19 tidak melonjak menjadi gelombang ketiga di akhir tahun menjelang libur natal dan tahun baru nanti.
Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Kunjungi PBNU di Hari Pertama Jabat Kapolri
Head of Mandiri Institute Teguh Wicaksono mengatakan, periode November 2021 hingga Januari 2022 nanti akan menjadi ujian serius dalam upaya menjaga pemulihan ekonomi nasional.
“Jika bisa menjaga kasus COVID-19 tetap stabil seperti saat ini, ekonomi 2022 akan lebih baik,” ujarnya.
Teguh melanjutkan, selama 2020-2021 memang terlihat kaitan antara kenaikan kasus dengan penurunan belanja domestic nasional.
Jumlah belanja domestik masyarakat merupakan salah satu alat ukur perekonomian nasional.
Belanja domestik rendah menunjukkan aktivitas perekonomian yang berkurang dan sebaliknya.
Di sisi lain, kenaikan aktivitas perekonomian membutuhkan peningkatan pergerakan orang.
Hal ini bisa menjadi bumerang karena peningkatan aktivitas juga membuka peluang penambahan jumlah kasus COVID-19.
Baru di periode relaksasi PPKM sejak September hingga November 2021 ini, terjadi peningkatan belanja domestik yang tinggi diiringi kasus COVID-19 yang turun drastis.
Karena itu, peningkatan cakupan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan secara ketat, dan digitalisasi amat penting untuk menjadi jalan tengah bagi peningkatan aktivitas perekonomian.
Sejak pertengahan 2021, masyarakat sudah semakin meningkatkan belanja melalui online walau pergerakan masih terbatas.
“Digitalisasi semakin meningkat. Sekarang, banyak belanja secara digital,” ujar Teguh.