Kota Tangerang

Meski PTM di Kota Tangerang Sudah Berjalan 100 Persen, Penjual Seragam Sekolah Malah Ngeluh, Kenapa?

Meski penerapan PTM di Kota Tangerang sudah berjalan 100 persen tapi pembelian seragam sekolah belum berangsur normal.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
(TribunJakarta.com/Ega Alfreda)
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memantau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di SDN Pasar Baru 1, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, saat pandemi Covid-19, Senin (25/10/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Meski penerapan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tangerang sudah berjalan 100 persen tapi pembelian seragam sekolah belum berangsur normal.

Melansir Warta Kota, diketahui sudah sepekan berjalan PTM 100 persen tersebut.

Namun masih belum membuat pembelian seragam di pasar Anyar, Kota Tangerang, normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Arifin, salah sorang pedagang seragam di Pasar Anyar, Kota Tangerang mengaku, belum memiliki peningkatan yang signifikan.

Baca juga: Sambut PTM 100 Persen, Dinkes Kota Tangerang Lakukan Tes Covid-19 Secara Acak di Lingkungan Sekolah

Arifin mengatakan, umumnya penjualan seragam akan ramai pada waktu weekend, sebagai penanda akan kembali masuknya aktifitas sekolah.

"Belum, masih sepi pelanggan dan pendapatan masih minim, meskipun sekarang aktifitas belajar-mengajar sudah 100 persen setiap kelasnya," ujar Arifin saat diwaaancarai Wartakotalive.com, Minggu (9/1/2022).

"Biasanya itu kalau Sabtu-Minggu penjualan pasti ramai, omset bisa mencapai Rp 2,5 juta- Rp 3 juta dalam sehari, tapi sekarang untuk mencari Rp 1 juta aja susah kita," imbuhnya.

Baca juga: PTM 100 Persen Dimulai, Masih Ada Sekolah di Banten yang Belum Berpartisipasi

Kendati demikian, Arifin tidak menampik bahwa pelanggan yang datang ke tokonya, ada penambahan meskipun sedikit, hanya sekira 2-3 orang saja.

Menurutnya, pada sepekan terakhir para pelanggan umumnya mencari seragam putih dan juga seragam pramuka.

"Tapi saya juga bersyukur, meskipun masih sedikit tapi pelanggan yang datang ke toko saya setiap hari ada saja yang bertambah dua atau tiga pembeli," kata dia.

"Biasanya mereka membeli seragam pramuka dan seragam atasan bewarna putih, baik SMP ataupun SMA mencarinya (seragam) itu semua," jelasnya.

Baca juga: SKB 4 Menteri: PTM Terbatas Wajib Mulai Januari ini, Pelanggar Protokol Kesehatan Dikenai Sanksi

Melalui pantauan Wartakotalive.com, lapak dagangan milik Arifin hanya terlihat seroang ibu rumah tangga yang ingin membeli seragam sekolah.

Arifin pun menjual seragam dagangannya sesuai dengan warna dan ukuran dari setiap seragam itu sendiri.

Kedepan, Arifin mengharapkan kepada Pemerintah Kota Tangerang, dapat membantu mencari solusi dalam aktifitas belajar-mengajar di sekolah itu.

Baca juga: Pelaksanaan PTM Terbatas Tingkat SMA/SMK Di Banten Masih Mengikuti Aturan Lama, Cek Lagi Aturannya

Menurutnya, penerapan PTM 100 persen yang masih membatasi jam belajar para siswa, masih menjadi salah satu penyebab masih sedikitnya penjualan seragam.

"Semoga Pemkot Tangerang bisa melihat dan mendengar keluh kesah kami ini para pedagang lah, karena kami sangat kehilangan banyak pelanggan sejak dua tahun lalu saat pertama kali pandemi dimulai," tutup Arifin.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul PTM Sudah Beroperasi 100 Persen, Mengapa Pembelian Seragam Sekolah Belum Optimal?

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved