Pedagang Minyak Goreng Pasar Rau: Beli Rp 20 Ribu, Suruh Jual Rp 14 Ribu, Siapa yang Nombokin?
Pedagang Minyak Goreng Pasar Rau: Beli Rp 20 Ribu, Suruh Jual Rp 14 Ribu, Siapa yang Nombokin?
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Bukan hanya masyarakat umum, para pedagang di Pasar Induk Rau Kota Serang juga mengeluhkan kelangkaan minyak goreng, hingga harga harus dinaikkan.
Para pedagang mengaku mengeluh saat pemerintah menekan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter.
Sedangkan harga minyak dari pihak distributor membandrol harga sekitar Rp 18-20 ribu per liter.
Seorang pedagang sembako di Pasar Induk Rau Kota Serang, Haji Sobirin mengatakan bahwa harga minyak goreng merk Bimoli, saat ini sekitar Rp 21 ribu per liter.
Baca juga: Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Kota Serang Tidak Langka, Wali Kota: Kalau Langka Pasti Ada Operasi
"Harga sekarang masih normal 21 per liter," ujarnya saat ditemui di toko miliknya, Minggu (30/1/2022).
Ia menuturkan bahwa minyak goreng yang harganya Rp 14 ribu, merupakan minyak goreng yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Sedangkan minyak seharga Rp 14 ribu itu, kata dia, belum menemukan minyak seharga tersebut.
"Itu kan minyak yang dapat subsidi dari pemerintah, kalau di Pasar Rau enggak tahu. Ngga ada, enggak nemuin yang harganya Rp 14 ribu," kata dia.
Sampai saat ini, ia mengaku hanya mendapatkan minyak goreng dari pihak distributor dengan harga Rp 19-20 ribu per liter.
Sehingga dirinya menjual minyak goreng diharga Rp 20-21 ribu per liter.
Ketika pemerintah menekan para pedagang agar menjual harga Rp 14 ribu per liter.
Dirinya merasa keberatan, apabila diminta untuk menjual harga minyak di bawah harga beli.
"Kita beli dengan harga Rp 19.700 hampir Rp 20.000, makanya kita jual Rp 21.000 per liter. Kalau kita diminta jual Rp 14.000 lalu siapa yang mau nombokin?," ungkapnya.
Menurutnya harga minyak goreng Rp 14 ribu itu hanya dijual di minimarket.
Sedangkan stock yang di minimarket, tidak terlalu banyak seperti yang ada di pasar.
Sehingga dalam hal ini, Sobirin berharap agar pemerintah bisa menyamaratakan harga minyak.
Kemudian menyarankan kepada pemerintah agar tidak menekan harga di minimarket saja.
Melainkan menetapkan harga tersebut ke para distributor yang ada di pasar tradisional.
"Sebab yang seharusnya dibantu adalah para pedagang yang berada di pasar tradisional bukan hanya di minimarket," kata dia.
Pedagang lainnya bernama Sihab (40) pun menuturkan hal yang sama.
Di mana ia menyampaikan bahwa sampai saat ini, dirinya menjual harga minyak goreng minyak merk Resto se-harga Rp 19-20 ribu per liter.
"Kalau saya jualnya harga Rp 19 ribu per liter. Kalau yang subsidi ngga ada," kata dia.
Ia menuturkan bahwa sampai saat ini, dirinya velum menemukan harga minyak goreng Rp 14 ribu di Pasar Rau.
Menurutnya harga minyak goreng Rp 14 ribu, itu pernah ada di Pasar Induk Rau Kota Serang.
Namun tidak untuk dijual ke toko-toko, melainkan dijual langsung kepada masyarakat.
"Minyak subsidi pernah ada, cuma satu hari habis. Satu orang dapat dua liter," kata dia.
Akan tetapi, sampai saat ini dirinya mengaku belum menemukan toko yang menjual seharga Rp 14 ribu per liter.
Bahkan dirinya pernah mencoba mencari minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter di beberapa minimarket.
Baca juga: Diduga Ada Praktek Mafia, KPPU Bawa Masalah Minyak Goreng ke Ranah Hukum
Namun tidak menemukan minyak goreng seharga tersebut.
Sehingga ia berharap kepada pemerintah agar menyamaratakan harga bukan hanya di minimarket tapi di seluruh pasar.
"Harapannya kalau mau menurunkan harga jangan hanya di minimarket, di pasar tradisional juga kalau bisa," ungkapnya.