Parah! 'Sejak Indonesia Merdeka Belum Diperbaiki' Jeritan Warga Kampung Terakhir di Ujung Kulon
Parah! 'Sejak Indonesia Merdeka Belum Diperbaiki' Jeritan Warga Kampung Terakhir di Ujung Kulon
Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
Laporan wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN PANDEGLANG - Warga Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang harus menjerit, lantaran sepanjang tahun, hingga detik ini, akses jalan mereka rusak parah dan tidak layak.
Saat ini, kondisi jalan di Kampung Cegog yang merupakan kampung terakhir di Ujung Kulon ini rusak parah.
Pada badan jalannya, hanya dilapisi bebatuan dan tanah saja.
Baca juga: Ironi Warga di Ujung Pandeglang, Jual Jalan di Tokopedia Rp 33 Ribu, Hasil Jualnya untuk Perbaikan
Jalan yang digunakan warga tersebut, merupakan akses jalan satu-satunya, karena Kampung Cegog merupakan kampung terakhir yang masuk kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Velum lagi kalau musim hujan, jalan akan semakin parah tidak karuan.
Ahmad Kurtusi, salah seorang warga Kampung Cegog mengungkapkan, saat ini ia dan warga sekitar bingung dengan status jalan Cegog tersebut.
Karena sudah puluhan tahun jalan tidak pernah dibangun.
"Status jalan ini harus diperjelas, apakah ini jalan desa atau Jalan kabupaten?."
"Supaya kami juga menyampaikan aspirasinya jelas. Hingga saat ini saja status jalan saja belum jelas," ungkapnya.
Saat ini, kurang lebih ada 700 penduduk, yang menghuni Kampung Cegog.
Jalan yang saat ini digunakan, pembangunannya merupakan hasil swadaya warga setempat.
"Jadi jalan tersebut belum pernah diperbaiki, selain dari gotong royong masyarakat."
"Kayanya dari Indonesia sebelum merdeka juga belum diperbaiki," tegas Ahmad.
Ahmad mengharapkan, dengan kondisi saat ini, semoga jalan segera di perbaiki, agar perekonomian masyarakat terbantu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/jalan-di-kampung-cegog-cimanggu-pandeglang.jpg)