Cerita Brigadir Iis Mulya, Polwan Polda Banten Asal Kampung di Pandeglang dan Pernah Tugas di Afrika
Itulah pesan Brigadir Iis Mulya, personel Ditlantas Polda Banten saat dimintai tanggapannya terkait Hari Kartini.
Penulis: Agung Yulianto Wibowo | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - "Kami siap setara dengan kaum pria untuk pekerjaan."
Itulah pesan Brigadir Iis Mulya, personel Ditlantas Polda Banten saat dimintai tanggapannya terkait Hari Kartini.
Brigadir Iis Mulya adalah polwan asal Kampung Perdana, Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.
Sejak kecil, ibu tiga anak ini sudah bercita-cita untuk menjadi polwan.
Baca juga: Ketika Polwan Polda Banten Bermain, Bernyanyi, dan Berjoget Bersama Anak-anak Terdampak Banjir
Iis mengaku pada awalnya tidak disetujui kedua orang tuanya saat mendaftar sebagai polisi.
"Saya tidak bilang saat mendaftar sebagai polisi di Pandeglang. Baru setelah ada panggilan di Polda Banten, baru saya memberitahu," ujarnya kepada TribunBanten.com di Mapolda Banten, belum lama ini.
Kedua orang tuanya kaget mendengar Iis mendaftar sebagai polisi.
Padahal, saat itu, polwan yang mahir berbahasa Prancis itu telah diterima di Fakultas Kedokteran sebuah universitas di Lampung.
"Orang tua sempat tidak setuju karena mungkin berpikir pendidikan di polisi itu keras. Apalagi kakek saya anggota TNI," ucap ibu tiga anak ini.
Namun, kedua orang tuanya akhirnya setuju dengan keputusan anaknya itu.
Pada 2009, Iis diterima sebagai polwan di Polres Pandeglang.
Dia kemudian ditarik ke Polda Banten dan kerap berpatroli mengendarai sepeda motor trail.
Hampir setiap ada tes penugasan, perempuan berusia 30 tahun ini ikut mendaftar.
Baca juga: 3 Polwan Polda Banten Ikuti Konferensi Polwan Sedunia di Labuan Bajo
