Pemuda Desa ini Sering Dikira Pengangguran, Ternyata Kelola Puluhan Server di Berbagai Negara!

Pemuda Desa ini Sering Dikira Penganggur, Ternyata Kelola Puluhan Server di Berbagai Negara!

Editor: Ahmad Haris
(KOMPAS.COM/DANI JULIUS)
Nurohman di kamar rumahnya di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Ia bisa menyelesaikan hanya dengan mempertahankan kapasitas pemakaian hard disk di bawah 90 persen.

Nur merupakan teknisi infrastruktur alias infrastructure engineer di perusahaan yang berkutat dalam internet of things (IoT).

Perusahaan tempatnya bekerja merupakan perusahaan IT yang fokus pada engineering robotik dan otomatisasi.

Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu menangani IoT, di antaranya smart home, smart hotel, dan smart airport.

IoT merupakan jaringan antarperangkat dan peralatan yang terhubung satu dengan lain, dan beroperasi secara otomatis tanpa campur tangan manusia secara langsung.

IoT memerlukan banyak data agar semua berjalan normal, seperti perubahan temperatur, suara, sentuhan, dan lain sebagainya.

Data tersebut tersimpan pada cloud data center.

Sensor dalam perangkat IoT bisa mengenali semua data itu.

Manusia mengontrol beberapa perangkat dari jarak jauh melalui koneksi internet sesuai kebutuhan manusia itu sendiri.

“Misal lampu ini bisa berubah warna tanpa sentuhan manusia. Kita memberi perintah maka lampu berubah warna. Data suara, data warna, banyak data lain itu tersimpan dalam server. Melalui koneksi internet maka bisa beroperasi,” kata Nur.

Ruangan kamar ini memang belum sempurna selesai, namun kondisinya lebih bagus daripada kondisi keseluruhan rumah.

Rumah Nur sekitar 48 meter persegi. Separuh rumah, mulai dari kamar tidur hingga ke kamar tamu dan teras, berdiri dari batako yang belum diplester.

Sebagian lagi, yakni bagian dapur, masih berdinding anyaman bambu lusuh dan lapuk. Hanya kamar yang ditempati Nur yang berlantai keramik putih sehingga terkesan bersih.

Sementara yang lain lantai semen kasar. Dalam kamar Nur ini terdapat meja dengan satu monitor dan satu laptop.

Dinding di dekat meja menggantung instalasi WiFi dan hub sentral yang membagi Wifi ke beberapa rumah tetangga. Tidak ada kasur apalagi dipan dalam kamar. Hanya tikar plastik menghampar di lantai keramik putih.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved