Kereta Api Tabrak Odong
FAKTA Kereta Api Merak-Rangkasbitung Tabrak Odong-odong di Kragilan: Peristiwa Serupa Terjadi 2012
Insiden kecelakaan kereta api menabrak odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan kragilan, Kabupaten Serang, pada Selasa (26/7/2022), bukan yang pertama.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Insiden kecelakaan kereta api menabrak odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan kragilan, Kabupaten Serang, pada Selasa (26/7/2022), bukan yang pertama.
Ahmad Roni warga Kampung Toples, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, mengatakan insiden kecelakaan serupa pernah terjadi pada 10 tahun lalu atau pada 2012
Menurut dia, kereta api menabrak angkot ketika itu. Namun pada saat itu tidak ada korban jiwa. Berbeda dibandingkan kecelakaan pada hari ini yang merenggut nyawa.
"Dulu pernah terjadi, karena memang tak ada palang pintu," ujarnya.
Baca juga: Nama-nama Korban Meninggal akibat Kereta Api Tabrak Odong-odong di Kragilan, 2 Di Antaranya Bayi
Pasca insiden 10 tahun lalu, kata dia, warga sudah sering mengajukan buat adanya palang pintu.
"Tapi sampai sekarang belum ada tindakan," ujarnya.
Dirinya juga mengaku melakukan evakuasi sejumlah korban yang terpental pada saat kejadian.
"Dengar jelas pas kejadian itu keras banget, karena kebutulan rumah memang dekat," katanya saat di lokasi.
Baca juga: Dua Bayi Tewas Dalam Insiden Kecelakaan Kereta Api Tabrak Odong-odong di Kragilan Serang
Selain itu, Ahmad mengatakan bahwa pada saat kejadian korban sudah dalam keadaan luka-luka parah dan tergelatak di tanah dengan posis tengkurap dan berlumurah darah.
Melihat hal tersebut, kata Ahmda, dirinya langsung bergegas kelokasi guna melakukan evakuasi korban jiwa.
Ahmad juga mengatakan bahwa korban jiwa yang terpental dan dalam keadaan meninggal dunia ada sebanyak 9 orang.
"Dari sembilan orang itu 3 orang anak-anak dan 6 orang ibu-ibu. Sisanya luka-luka ada 8 orang, waktu kejadian langsung dibawa kerumah sakit," katanya.
Ahmad juga berharap dengan adanya kejadian ini pemerintah daerah segera membangunan palang pintu disetiap perlintasan kreta api.
Selain itu, kata Ahmad selama ini di palang pintu tersebut tidak ada yang menjaga, dan hanya pantauan warga sekitar saja.