Kasus Stunting di Kota Serang pada 2021: Ada 2.700 dari Total 72 Ribu Jumlah Bayi
DP3AKB Kota Serang mencatat 2.700 dari 72 ribu jumlah bayi di Kota Serang terkena stunting pada 2021
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang mencatat 2.700 dari 72 ribu jumlah bayi di Kota Serang terkena stunting pada 2021
"Tahun 2021 potensi bayi stunting hasil rekap totalnya 2.700 yang terkena stunting dari 72 ribu balita," ujar Kepala DP3AKB Anthon Gunawan di kantor Pemerintah Kota Serang, pada Jumat (29/7/2022).
Baca juga: 22 Desa di Kabupaten Serang Berstatus Desa Wisata, Berikut Daftarnya
Untuk di Kota Serang, kata dia, wilayah paling banyak kasus stunting berada di Kasemen, Curug dan Kecamatan Serang.
"Paling banyak Kasemen dan Kecamatan Serang dan Curug," paparnya.
Pihaknya sudah membentuk TPPS untuk menangani kasus stunting dari tingkat Kelurahan dan Kecamatan.
Selain itu, ada pupa tim untuk mengaudit kasus stunting.
"Kami sudah membentuk TPPS tingkat Kota, Kecamatan dan kelurahan dan tim audit untuk audit stunting kita," paparnya.
Sejauh ini, tim sudah komprehensif melakukan pendamping pada keluarga yang memilioi bayi stuntig.
Sebanyak 533 tim terbentuk yang beranggotakan 1.559 orang untuk pendampingan pada keluarga yang beresiko stunting.
Baca juga: Kata Polresta Serang Soal Nikita Mirzani ke Thailand, Padahal Berstatus Tersangka dan Wajib Lapor
Teknis sudah berjalan di lapangan.
Pendampingan dilakukan dari mulai calon sangan pengantin, saat penikah, proses kehamilan, menyusui sampai anak usia 2 tahun.
"Dari mulai catin, pernikahan, hamil, menyusui, dan sampai usia anak 2 tahun," terangnya.
Baca juga: Pemkab Serang Ajak Kagama Bersinergi Atasi Persoalan Sampah, Pengembangan Wisata, & Rumah Aspiratif
Anton optimistis kasus stunting turun pada 2024.
"Kami optimis karena ada 2 pola data yang dimiliki," tambahnya.
