Ini Strategi Presiden Jokowi untuk Bawa Indonesia Bersaing dengan Negara Lain

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia pasti mampu bersaing dengan negara lain di masa depan.Hal itu lantaran, pemerintah tengah membangun fondasi

Editor: Abdul Rosid
dokumentasi UMN
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia pasti mampu bersaing dengan negara lain di masa depan. Hal itu lantaran, pemerintah saat ini tengah membangun fondasi yang kokoh, mulai pembangunan infrastruktur dan lainnya. 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Jokowi memaparkan cara Indonesia agar bisa bersaing dengan negara lain.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia pasti mampu bersaing dengan negara lain di masa depan

Hal itu lantaran, pemerintah saat ini tengah membangun fondasi yang kokoh, mulai pembangunan infrastruktur dan lainnya.

“Fondasi dalam kita bersaing dengan negara-negara lain harus kita tata dan kita bangun karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil bukan negara kaya mengalahkan negara miskin,"

"Bukan, pertarungannya atau kompetisinya adalah negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan untuk cepat itu dibutuhkan fondasi-fondasi inilah yang sedang kita kerjakan,” kata Presiden di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (5/8/2022).

Baca juga: Pembatasan Pembelian BBM Jenis Pertalite dan Solar Tunggu Tanda Tangan Presiden Jokowi

Diantaranya kata Presiden yakni dengan membangun infrastruktur.

Hasil dari pembangunan infrastruktur tidak akan terasa instan melainkan 5-10 tahun. Dengan infrastruktur yang baik, presiden yakin Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.

“Dalam 7 tahun ini kita sudah bertambah 2.042 km jalan tol, 5.500 jalan non tol bandara baru 15, pelabuhan baru 18, bendungan baru 38, irigasi baru 1,1 juta hektaer inilah fondasi kita untuk berkompetisi dengan negara-negara lain mugnkin tidak bisa kita rasakan instan sekarang dan efeknya akan ke APBN,” katanya.

Fondasi kedua kata Presiden yakni dengan hilirisasi industri yang sudah lama Indonesia tidak berani melakukannya.

Sejak zaman VOC, Indonesia kata Presiden selalu mengekspor bahan mentah.

Menurutnya ekspor bahan mentah memang paling mudah dan gampang namun dampak ekonominya sedikit.

“Kami sejak zaman VOC ekspornya bahan mentah emang paling enak, batubara keruk langsung kirim bahan mentah, nikel, tembaga, freeport kirim bahan mentah dan lupa siapkan fondasi industrialisasinya,” tuturnya.

Baca juga: Kapan Masa Jabatan Anies Baswedan Berakhir? Kemendagri Belum Ajukan Nama Pengganti ke Jokowi

Presiden mencontohkan Nikel yang pada 2104 lalu ekspor bahan mentah dengan nilai Rl 15 triliun.

Menurutnya, pemerintah lalu menyetop ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah (bijih nikel) pada 2017 dan menggantinya menjadi ekspor sejumlah produk turunan Nikel.

Hasilnya nilai ekspor melonjak menjadi Rp 300 triliun lebih.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved