Kasus Pembunuhan Brigadir J

Berapa Orang yang Menembak Brigadir J? Begini Keterangan Dokter Forensik

Ketua Tim Dokter Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui berapa jumlah yang melakukan penembakan kepada Brigadi

Editor: Abdul Rosid
Tangkap Layar
Ketua Tim Dokter Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui berapa jumlah yang melakukan penembakan kepada Brigadir J. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berapa jumlah orang yang menembak Brigadir J? berikut keterangan dari Tim dokter forensik yang melakukan autopsi ulang kepada jenazah Brigadir J.

Dalam keterangannya, Ketua Tim Dokter Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui berapa jumlah yang melakukan penembakan kepada Brigadir J.

Meski begitu, dari hasil autopi pihaknya menunjukan bahwa ada 5 peluru masuk serta 4 peluru keluar di tubuh Brigadir J.

Baca juga: TERBONGKAR Ini Sosok yang Ancam Bunuh Brigadir J Sebelum Ditembak Mati Ferdy Sambo

Selain itu, lanjut Ade Firmansyah Sugiharto, tidak ditemukan luka selain luka tembakan.

“Jadi kalau berapa penembak, saya tidak bisa jawab, kami bukan saksi mata. Tapi memang dari luka-luka yang ada, itu tadi, ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar,” tuturnya, dikutip dari video Kompas TV.

Tak hanya itu, hasil dari autopsi juga menunjukan ada beberapa luka fatal di tubuh Brigadir J.

“Ada dua luka yang fatal, yaitu luka di daerah dada dan kepala,” imbuh Ade.

Selain tidak mengetahui jumlah penembak, Ade juga menyebut pihaknya tidak mengetahui jarak tembak terhadap Yosua.

Sebab, ciri-ciri luka yang ditemukan pada tubuh Brigadir J pada saat autopsi kedua sudah tidak segar lagi. Terlebih, jasad Brigadir J sudah pernah diautopsi sebelumnya.

“Pasti jenazah pada saat autopsi pertama sudah dibersihkan dan segala macamnya.”

“Bentuk luka lecet ataupun yang kita temukan pada luka tersebut juga warnanya sudah tidak sesuai lagi dengan yang asli, sehingga kita tidak bisa menentukan, memperkirakan apakah ini sebagai luka tembak jarak jauh, jarak dekat, atau sangat dekat,” urainya.

Ade juga memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan lain di tubuh Yosua selain kekerasan akibat peluru tembakan.

“Tidak ada kekerasan di tempat lainnya, saya bisa pastikan di sini, dengan penelitian kami, tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api.”

“Kalau luka yang ada di tangan, seperti yang kami katakan, itu adalah alur lintasan anak peluru ya."

Dia menegaskan, peluru dapat menembus bagian tubuh kemudian keluar kembali dan menyerempet organ tubuh lainnya.

Baca juga: Kondisi Anak-anak Ferdy Sambo Rentan Perundungan, Polri Akan Beri Pendampingan, KPAI: Jangan Bully!

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved