Bocah 5 Tahun di Tangsel Divonis Gagal Ginjal Akut, Alami Gejala Perut Nyeri hingga Tak Nafsu Makan

Seorang bocah 5 tahun di Tangerang Selatan dilaporkan menderita gagal ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA).

Ilustrasi/Net
Seorang bocah 5 tahun di Tangerang Selatan dilaporkan menderita gagal ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA). 

TRIBUNBANTEN.COM - Seorang bocah 5 tahun di Tangerang Selatan dilaporkan menderita gagal ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA).

Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Alin Hendarlin mengatakan, pasien tersebut tengah menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Namun, ia memastikan sampai saat ini belum ada laporan penambahan pasien gagal ginjal akut di Tangerang Selatan.

Baca juga: Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemkab Pandeglang Lakukan Sidak Obat Sirup ke Setiap Apotek

"Terdapat satu anak Kota Tangerang Selatan terkonfirmasi penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) pada hari Sabtu tanggal 10 September 2022," kata Alin dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).

Penemuan kasus gagal ginjal akut itu bermula dari penyelidikan epidemiologi kepada satu orang anak laki-laki usia 5 tahun yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas.

Dari hasil penyelidikan anak tersebut, terdiagnosis dengan gejala demam, diare, tidak nafsu makan.

Lalu nyeri di bagian perut dan pemeriksaan urine yang menunjukkan gagal ginjal akut.

Ilustrasi gangguan ginjal akut misterius pada anak. Ada 5 gejala gangguan ginjal akut pada anak yang harus diwaspadai orangtua. Di antaranya batuk, pilek, diare, muntah hingga gejala khas tidak buang air kecil atau tidak ada air kencing yang dikeluarkan sama sekali.
Ilustrasi gangguan ginjal akut misterius pada anak. Ada 5 gejala gangguan ginjal akut pada anak yang harus diwaspadai orangtua. Di antaranya batuk, pilek, diare, muntah hingga gejala khas tidak buang air kecil atau tidak ada air kencing yang dikeluarkan sama sekali. (SHUTTERSTOCK/Orawan Pattarawimonchai)

Baca juga: Apa Itu Fomepizole? Obat yang Dipesan Indonesia untuk Atasi Gagal Ginjal Akut, Ini Efek Sampingnya

"Pada awalnya orangtua membawa berobat ke Klinik, namun dikarenakan kondisi belum membaik kemudian berobat ke Rumah Sakit di kota Tangsel, dan di dirujuk ke RSCM," papar Alin.

Menurutnya, selama menjalani perawatan sejak 10 September, pasien tersebut telah dilakukan kontrol rutin.

Mulai dari sepekan sekali, menjadi dua pekan sekali, hingga sebulan sekali.

"Saat ini kontrol tiga bulan sekali. Terakhir kontrol tanggal 18 Agustus 2022 dan kondisi pasien saat ini baik, tidak ada keluhan dan sudah beraktifitas seperti biasa," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 1 Warga Tangerang Selatan Divonis Gagal Ginjal Akut, Pasien Masih Berumur 5 Tahun

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved