Kebakaran Hanguskan Rumah Kepala Desa di Sajira Lebak, Total Kerugian Capai Rp 1,5 Miliar

Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran di rumah Kepala Desa Sajira Mekar. Namun kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai miliaran Rupiah.

Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
Dok. Warga/TribunBanten.com/Nurandi
KIRI: Momen saat rumah Kepala Desa Sajira Mekar terbakar, pada Rabu (Rabu (2/11/2022). KANAN: Kepala Desa Sajira Mekar Jaenudin meratakan rumahnya yang terbakar, Kamis (3/11/2022). Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut, namun kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai miliaran Rupiah. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Terbakarnya rumah Kepala Desa Sajira Mekar, di Kampung Sajira Mekar, Desa Sajira Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, disebabkan akibat korsleting listrik dari kabel AC.

Saat rumah terbakar, di dalam rumah sedang berada empat keluarga dari kepala desa yang sedang beristirahat.

Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa dan semua anggota keluarga, dari Kepala Desa Sajira Mekar, semuanya selamat.

Baca juga: Cerita Kepala Desa di Sajira Lebak soal Uang Rp 160 Juta Miliknya yang Hangus Terbakar

Namun kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai miliaran Rupiah.

Jaenudin, Kepala Desa Sajira Mekar mengatakan, bahwa uang Rp 160 juta miliknya yang terbakar ikut hangus tersebut,

Iang itu sedianya akan digunakan untuk membangun rumah anaknya.

Menurutnya, uang tersebut baru datang pada hari Rabu (2/11/2022), dan saat itu langsung di simpan ke lemari rumah di kamarnya.

"Jadi uang itu baru datang jam 11.00 WIB siang, saya dapat rejeki, dan itu juga buat persiapan membangun rumah anak di sebelah," katanya saat ditemui TribunBanten.com, Kamis (3/11/2022).

Dirinya menyebutkan, sebelum kejadian kebakaran, rencananya uang akan diserahkan kepada istrinya, sebagai bekal dan persiapan membangun rumah anaknya.

"Dan itu rencananya mau dikasih ke istri, setiba dari Rangkasbitung," ujarnya.

Saat kejadian kebakaran, satu unit mobil dan empat unit motor milik Jaenudin bisa diselamatkan karena saat itu sedang digunakan oleh sanak keluarganya.

Saat ini, Jaenudin bersama keluarga untuk sementara waktu tinggal di rumah orang tuanya, karena rumahnya yang saat sudah tiada dan hangus terbakar.

Jaenudin menyampaikan, terkait menyimpan barang seperti emas dan uang di rumahnya, merupakan suatu kebiasaan masyarakat di perkampungan.

"Jadi Emas 30 gram memang selalu disimpan di lemari, dan uang Rp 160 juta disimpan di situ," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved