Aksi dan Cara Dosen KC Lecehkan 8 Mahasiswi, Mulai dari Pegang-pegang, Minta Cium hingga Ditiduri
Begini aksi dan cara KC, dosen Universitas Andalas yang lecehkan 8 mahasiswinya, mulai dari pegang-pegang, minta cium hingga ditiduri
TRIBUNBANTEN.COM - Begini aksi dan cara KC, dosen Universitas Andalas yang lecehkan 8 mahasiswinya, mulai dari pegang-pegang, minta cium hingga ditiduri.
Dosen KC disebut melakukan pelecahan kepada 8 mahasiswinya dengan menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengancam para korban 'tidak akan diluluskan' dalam mata kuliahnya.
Pelecehan seksual yang dilakukan dosen KC ini kini sedang viral di media sosial.
Dari identitas yang dikantongi, dosen KC diketahui adalah dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Baca juga: Korban Pelecehan Oknum Dosen Universitas Andalas Belum Lapor Polisi, Takut Tidak Lulus dari Kampus
Ia melakukan pelecehan seksual tidak hanya kepada satu mahasiswi, namun pada 8 mahasiswinya.
Direktur Women Crisis Centre (WCC) Nurani Perempuan, Rahmi Meri Yenti mengatakan ada 8 korban yang sudah melaporkan kasus ini, namun tidak semuanya didampingi WCC Nurani Perempuan.
Ia menjelaskan ada 5 korban yang melaporkan dan akan didampingi WCC Nurani Perempuan.
"Ada tiga korban yang didampingi, sementara dua korban lagi hanya berkomunikasi saja," jelasnya dikutip dari TribunPadang.com.
Baca juga: Biadab, Ayah Tiri di Tangerang Rudapaksa Anak hingga Hamil
Dari keterangan korban, terungkap dosen KC tidak hanya melakukan pelecehan seksual, tapi ada korban yang sampai dirudapaksa.
Sementara korban yang rekaman audionya viral di media sosial belum ditemui WCC Nurani Perempuan.
Dosen KC melakukan aksi pelecehan seksual dengan ancaman tidak akan meluluskan mata kuliah yang diampunya.
Menurutnya, saat ini para korban masih mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Para korban juga belum melaporkan kasus pelecehan seksual ini karena takut tidak lulus dari kampus Universitas Andalas (Unand).
"Korban juga tidak ingin apa yang mereka alami diketahui oleh orang tuanya,” terangnya.
Sebelumnya, kasus pelecehan seksual di Unand viral di media sosial dengan bukti rekaman audio.
