Bantaran Sungai Ciujung Longsor, BPBD Lebak Tetapkan Status Waspada di Dua Kecamatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menatapkan status waspada di dua kecematan buntut bantaran Sungai Ciujung Longsor.

|
Penulis: Nurandi | Editor: Abdul Rosid
Nurandi/TribunBanten.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menatapkan status waspada di dua kecematan buntut bantaran Sungai Ciujung Longsor. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menatapkan status waspada di dua kecematan buntut bantaran Sungai Ciujung Longsor.

Kedua kecamatan yang ditetapkan status Waspada oleh BPBD Kabupaten Lebak yakni Kalanganyar dan Rangkasbitung.

"Dapat kami sampaikan, bahwa bencana longsor di sepanjang bantaran sungai Ciujung, di antarnya meliputi Kecamatan Kalanganyar dan Kecamatan Rangkasbitung," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama saat dihubungi TribunBanten.com, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Tingkatkan PAD Tahun 2023, Pemkab Lebak akan Terapkan E-Parking di Dua Lokasi

Diketahui dua lokasi status waspada tersebut tepatnya di Kampung Cempa, Kecamatan Kalanganyar, dan Kampung Muara, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Longsor bantaran Sungai Ciujung disebabkan adanya terjangan air sungai.

Bahkan beberapa waktu lalu, Ponpes Nurul Faizin, Kampung Cempa, Desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar, ambruk secara tiba-tiba karena longsor bantaran sungai pada 4 Februari 2023.

Febby menyampaikan masyarakat harus tetap waspada, karena longsor tersebut kapan saja bisa terjadi.

"Tetap harus waspada, karena longsor seperti yang di Ponpes Nurul Faizin juga, terjadi pada kondisi suasana saat tenang atau kondusif tidak dalam cuaca ekstrem," ujarnya.

Dirinya melanjutkan bahwa air tersebut masuk ke dalam tanah yang memicu adanya longsor secara tiba-tiba.

"Jadi saat ini statusnya untuk lokasi di Kampung Muara dan Cempa tersebut waspada longsor bantaran sungai," katanya.

Dalam mengatasi masalah tersebut, semua aliran bantaran sungai harus dibuat tembok penahan atau bronjong.

Keberadaan bronjong tersebut, untuk mengantisipasi longsor bantaran sungai terjadi, pada wilayah Sungai Ciujung.

Baca juga: Solidaritas Gempa Turki dan Suriah, Guru dan Murid SMK N 1 Kalanganyar Lebak Gelar Salat Gaib

Menurut Febby, memang solusinya harus di bronjong semuanya, dalam mengantisipasi bencana longsor bantaran sungai Ciujung.

"Karena bencana tersebut memang selalu mengancam. Solusinya itu harus di bronjong semua," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved