Tanggapi Dugaan Aliran Sesat di Cisoka, MUI Kabupaten Tangerang: Salah dalam Ritual Saja
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang. menanggapi soal dugaan aliran sesat Kecamatan Cisoka.
TRIBUNBANTEN.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang. menanggapi soal dugaan aliran sesat Kecamatan Cisoka.
Untuk diketahui, warga Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan mencuatnya aliran sesat di kawasan Kecamatan Cisoka. Tepatnya di Desa Cibugel, Kabupaten Tangerang.
Di sana, ada kegiatan yang menyimpang dari beberapa orang yang tergabung dalam sebuah sekte.
Dimana, terdapat warga melakukan kegiatan ritual memuja kuburan kosong yang di bangun di dalam rumahnya.
Baca juga: Polres Metro Tangerang Kota Amankan Puluhan Pelajar SMK yang Diduga Hendak Tawuran
Aksi aliran sesat tersebut terekam dalam sebuah video yang menyebar di media sosial.
Dalam video berdurasi kurang dari 10 detik itu menunjukan ada beberapa orang duduk mengelilingi beberapa kuburan kosong yang disusun dari batu.
Mereka pun terdengar melantunkan kata-kata yang diduga sebagai kalimat pemujaan.
Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang, Nur Alam menerangkan, yang dianggap sesat yakni cara melaksanakan ritualnya.
"Jadi, pada dasarnya kalau setelah diinvestigasi, setelah dikaji, memang tidak ada hal-hal yang masuk kriteria aliran sesat. Hanya memang salah kaprah di dalam melaksanakan ritual saja," jelas Alam saat dihubungi, Kamis (16/2/2023).
"Tidak ada guru, jadi ya salah dalam melaksanakan ritual saja," sambungnya.
Disampaikannya, MUI Kabupaten Tangerang tidak langsung memutuskan jika aliran yang dibawa pemimpin bernama Aliyudin itu sesat. Pihaknya harus terlebih dahulu melakukan berbagai serangkaian investigasi terkait adanya aliran tersebut.
"Kami tidak langsung mengesahkan itu sesat, karena dikaji dulu setelah tahapan investigasi, dan setelah diteliti. Tapi ternyata mereka masih meyakini, tetap mereka bersyahadat, tidak ada yang melenceng dari rukun Islam. Hanya keliru saja dalam pelaksanaan ritualnya," papar Alam.
Berdasarkan pengakuan pemimpin aliran itu, adanya kuburan di tempat aliran yang beredar dalam video tersebut untuk mengingatkan akan kematian.
Baca juga: 85 Calon Anggota Jemaah Haji Terima Pelayanan Eazy Paspor dari Kantor Imigrasi Tangerang
"Maksudnya mereka bangun semacam gundukan kuburan itu supaya ingat mati saja, ini kuburan untuk dirinya, jadi untuk mengingatkan atas kematian, itu Aliyudin yang bilang seperti itu," jelas Alam.
"Dan atas kekeliruannya itu juga, mereka sudah mengakui kesalahannya dan mengakui ke kekeliruannya, dan sudah meminta maaf kepada masyarakat," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul MUI Kabupaten Tangerang Tanggapi Dugaan Aliran Sesat di Cisoka: Ritual yang Salah Kaprah
Kelompok Aliran Sesat di Seram Dilaporkan ke Polisi, Buntut Ajaran Masuk Surga Dengan Tiket Rp7 Juta |
![]() |
---|
Aliran Sesat, Ubah Kalimat Syahadat Hingga Ajaran Masuk Surga Dengan Beli Tiket Seharga Rp 7 Juta |
![]() |
---|
Tiket ke Surga Bayar Rp 7 Juta, MUI Hentikan Aktivitas Tarekat Sesat di Kabupaten Seram Maluku |
![]() |
---|
MUI Kabupaten Lebak Ingatkan Pengurus MUI Malingping Antisipasi Munculnya Aliran Sesat |
![]() |
---|
Kapolsek Sukasari Buka Suara Soal Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.