Tetapkan Puasa 1 Ramadan Mulai Jumat, Berikut Enam Fakta Abuya Muhtadi Cidahu: Pernah Tolak HTI

Berikut ini lima fakta Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani alias Abuya Muhtadi.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MARTEENRONALDOPAKPAHAN
Ulama Banten Abuya Muhtadi. Berikut ini enam fakta Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani alias Abuya Muhtadi. Abuya Muhtadi menjadi perbincangan setelah menetapkan 1 Ramadan 1444 H/2023 jatuh pada Jumat 24 Maret 2023 

Tolak HTI dan FPI

Abuya Muhtadi adalah salah seorang ulama yang menolak HTI dan FPI.

Abuya Muhtadi menyatakan fatwa tentang Pancasila, HTI, dan ormas sejenisnya

Seperti dilansir laman NU.or.id, Abuya Muhtadi menyatakan, HTI adalah ormas Islam dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan ingin menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara.

"Yang bertanda tangan di bawah ini saya Abuya Muhtadi Dimyati menyatakan dengan sesungguh-sungguhnya bahwa HTI adalah ormas islam dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan ingin menghilangkan Pancasila sebagai dasr negara. Perbuatan tersebut salah satu macam dari pemberontakan, padahal memberontak negara itu dosa besar, maka dari itu HTI haram hukumnya dalam berbagai keadaan,"

Bimbing Penganut Aliran Sesat

Abuya Muhtadi pernah membimbing para penganut aliran sesat.

Sebanyak 16 pengikut aliran sesat Hakekok Balakasuta dibimbing Abuya Muhtadi

Sebelum dilepas, Abuya Muhtadi sempat memberikan ceramah.

Pimpinan aliran Hakekok, Arya (baju oranye) dan belasan pengikutnya ikut berdoa saat serah terima dari Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Pandeglang ke pengasuh Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum, Abuya Muhtadi, di Kecamatan Cidahu, Pandeglang, Senin (15/3/2021).
Pimpinan aliran Hakekok, Arya (baju oranye) dan belasan pengikutnya ikut berdoa saat serah terima dari Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Pandeglang ke pengasuh Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum, Abuya Muhtadi, di Kecamatan Cidahu, Pandeglang, Senin (15/3/2021). (Tangkapan layar video)

Lalu, anggota aliran Hakekok Balakasuta itu mendengarkan secara khusuk sehingga akhirnya menangis mendengarkan ceramah.

Mereka menundukkan kepala seraya mengangkat kedua tangan bersungguh-sungguh memanjatkan doa kepada sang pencipta.

Usai menerima siraman rohani, para pengikut dibawa ke dalam mobil mini bus milik Dinsos Kabupaten Pandeglang diantar kembali ke tempat asal yang berada di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

 

Sumber: Tribun Banten
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved