UPDATE Gunung Anak Krakatau: Kawah Keluarkan Asap Putih, Waspadai Potensi Bahayanya

Berikut ini update Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda hingga Minggu (1/4/2023) dini hari.

Editor: Glery Lazuardi
SHUTTERSTOCK/feygraphy via Kompas.com
Gunung Anak Krakatau. Berikut ini update Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda hingga Minggu (1/4/2023) dini hari. Gunung Anak Krakatau berada di Lampung. Letak geografis di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl. Seperti dilansir dari laman magma.esdm pada hari Minggu ini diketahui kondisi terkini Gunung Anak Krakatau. 

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten telah memetakan wilayah zona merah dan berpotensi tsunami di Banten.

Informasi itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana kepada TribunBanten.com

Menurut dia, daerah rawan terjadi bencana di Banten meliputi Pandeglang, Lebak, Serang, Cilegon, termasuk Tangerang.

"Untuk daerah rawan tsunami itu di Pandeglang, Lebak bahkan ada di Kota Serang termasuk Tangerang, karena pusatnya gempanya ada di selatan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (26/4/2022).

Dikatakannya, dalam mengantisipasi terjadinya tsunami, yang harus dipikirkan adalah masyarakat sekitar.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Keluarkan Letusan Capai 800 Meter, Berikut Tiga Fakta yang Perlu Anda Ketahui

Sebab, saat ini, sejumlah jalur evakuasi bencana tsunami di sejumlah daerah di Banten masih belum memadai.

"Ada beberapa titik evakuasi yang rutenya belum memadai," katanya.

Diakuinya, saat ini banyak akses jalur evakuasi di wilayah Banten masih belum memadai.

Sehingga hal itu harus segera dilakukan perbaikan, maupun pelebaran dan pengeresan.

"Minimal bisa lebih cepat terjangkau, baik untuk roda dua maupun roda empat," ujarnya.

Jangan sampai pada saat bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2018.

Di mana pada saat itu, kata dia, jalur evakuasi justru menjadi tempat terjadinya kecelakaan.

"Berpapasan orang dengan orang saja sempit, sehingga banyak yang perlu dibenahi," ungkapnya.

Salah satu contohnya berada di jalan evakuasi yang berlokasi di Pantai Carita.

Dikatakannya akses jalan ke tempat evakuasi hanya memiliki lebar sekitar dua meter.

Sehingga ketika ada mobil masuk membuat akses jalan krodit.

"Hal ini sudah kita bicarakan ke BPBD terkait, untuk segera diperbaiki. Kalau jalan desa kan bisa pake dana desa dan CSR atau bisa juga dari Provinsi," katanya.

Disampaikannya bahwa untuk hal ini, semua stakeholder yang ada harus bekerjasama.

Sehingga tidak perlu membicarakan kewenangan siapa, namun harus dikerjakan secara bersama-sama.

Selain di Carita, Nana juga mengatakan bahwa untuk jalur evakuasi yang krodit bukan hanya di Carita Saja.

"Di daerah Cilegon ini juga perlu ada perbaikan, di sana ada tanahnya yang masih becek, dan sebagainya," kata dia.

Termasuk juga yang berada di daerah Cimanggu Sumur, Cibaliung dan beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Lebak.

Baca juga: Dua Kali Gunung Anak Krakatau Erupsi dalam Sehari, PVMBG Ingatkan Masyarakat Jangan Mendekat

Nana berharap agar setiap wilayah sudah bisa menentukan titik lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat evakuasi.

Terutama bagi wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi.

"Tapi hampir di seluruh kecamatan yang berpotensi tinggi, mereka sudah menentukan titik evakuasinya," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved