Aksi Bersih-bersih di Pantai Teluk Labuan Pandeglang, 200 Ton Sampah Diangkut dari Bibir Pantai
200 ton sampah diangkut dari bibir Pantai Teluk, Labuan, Pandeglang Banten pada pekan ini.
TRIBUNBANTEN.COM - 200 ton sampah diangkut dari bibir Pantai Teluk, Labuan, Pandeglang Banten pada pekan ini.
Upaya pengangkutan sampah itu dilakukan untuk menciptakan lingkungan bersih.
Aksi bersih-bersih itu diinisiasi oleh Pandawara Group.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Provinsi Banten turut membantu.
Semula aksi bersih-bersih direncanakan pada 22-23 Mei 2023.
Namun, diperpanjang hingga Jumat (26/5/2023).
Baca juga: Pengusaha-pengusaha Muda Banten pun Ikut Aksi Bersih-bersih Sampah di Pantai Teluk Pandeglang
"Insya Allah akan berlangsung hingga Jumat," tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Achmad Saepudin, pada Kamis (25/5/2023).
Upaya memperpanjang masa bersih-bersih Pantai Teluk itu, karena sampah belum selesai dibersihkan.
Hingga Kamis ini, sudah 200 ton sampah di pantai tersebut yang dibersihkan dan diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Bojong Canar.
Ratusan ton sampah tersebut diangkut dengan tiga truk.
“Hari Senin 98 ton, Selasa 42 ton, dan Rabu sekitar 30 ton,” kata Achmad.
Berikut ini lima fakta Pantai Teluk Labuan di Pandeglang disebut paling kotor.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Banten, tidak akan mengeruk habis tumpukan sampah di pesisir pantai Teluk, Kecamatan Labuan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah abrasi.
Pandawara Nobatkan Jadi Pantai Teluk Terburuk
Pandawara menobatkan Pantai Teluk Labuan di Pandeglang menjadi pantai terburuk dan terkotor se-Indonesia.
Pandawara adalah komunitas di Banten yang konsentrasi terhadap kebersihan lingkungan.
Penobatan itu disampaikan Pandawara melalui akun media sosial @pandawagroup.
Pernah Disinggung Menteri KKP
Pantau Teluk sudah lama tercemar oleh sampah organik maupun non organik.
Kondisi ini membuat kesan kumuh dan jorok di area itu.
Sebelum dinobatkan sebagai pantai terburuk dan terkotor di Indonesia, Pantai Teluk pernah kena sentil Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono.
Wahyu Sakti Trenggono meminta Kepala Dinas segera menggerakkan masyarakat, untuk bersama-sama membersihkan sampah di Pantai Teluk.
"Saya minta kepada kepala dinas (Perikanan dan Kelautan) jangan hanya di lihat saja," kata Wahyu di Pandeglang, Selasa (11/4/2023)
"Kan sampah ini bukan hanya tanggung jawab aparat saja, laut ini kalau rusak, kalau kotor masyarakat juga yang rugi," ungkapnya.
Baca juga: Pengusaha-pengusaha Muda Banten pun Ikut Aksi Bersih-bersih Sampah di Pantai Teluk Pandeglang
Selain itu, Wahyu juga menyoroti kondisi dermaga perikanan yang rusak.
Dia meminta, agar kepala dinas segera membuat usulan ke Kementerian untuk perbaikan dermaga.
"Kalau daerah tidak mampu, usulkan ke kami. Nanti kami bantu menggunakan DAK (dana alokasi khusus)," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banten, Eli Susiyanti mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengatasi persoalan sampah.
"Nanti kita adakan kegiatan rutin untuk membersihkan sampah."
"Ini sampah kan kiriman dari muara, dibersihkan di sini dikirim lagi," pungkasnya.
Gotong Royong Bersihkan Pantai
Sejumlah masyarakat dari berbagai daerah menggelar bersih-bersih sampah di Pantai Teluk Labuan, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten hari ini, Senin (22/5/2023).
Kegiatan yang diinisiasi oleh salah satu komunitas pecinta lingkungan yang bernama Pandawa itu, digelar secara serentak dimulai sejak pagi hari.
Komunitas yang terkenal dengan aksi bersih-bersih lingkungan itu mengajak semua pihak, untuk ikut bersama membersihkan Pantai Teluk.
Salah satu anggota Pokja Relawan Banten, Agus Tajudin Syarif menuturkan bahwa dalam kegiatan itu diikuti ribuan orang dari berbagai unsur.
"Diperkirakan lebih dari seribu orang, soalnya banyak dari berbagai aliansi, pemerintahan, anak sekolah, termasuk temen-temen organisasi," ujarnya kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Senin (22/5/2023).
Menurut Agus, para relawan dan masyarakat umum telah berkumpul sejak pagi.
Mereka melakukan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang Pantai Teluk bersama-sama.
"Sekarang kita baru rehat sementara, tapi untuk kondisi sampah belum kondusif, baru sekitar 10 persen yang bisa kita angkat," katanya.
Baca juga: DKP Provinsi Banten Anggap Masalah Sampah di Pesisi Pantai Teluk Labuan Pandeglang PR Bersama
Sampai dengan pukul 12.00 WIB, Agus menerangkan, bahwa sudah ada tiga unit kendaraan yang telah mengangkut tumpukan sampah.
Agus mengatakan, masih ada sekitar 90 persen sampah yang belum diangkut dan masih berserakan di pesisir pantai.
"Ini kita masih berlangsung, dari berbagai unsur juga baru datang."
"Bahkan Bupati Pandeglang juga baru turun," ungkapnya.
Sampah Tak Akan Dikeruk untuk Cegah Abrasi
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Banten, tidak akan mengeruk habis tumpukan sampah di pesisir pantai Teluk, Kecamatan Labuan.
Diketahui pemandangan tumpukan sampah di pesisir Pantai Teluk terjadi sejak lama.
Bahkan beberapa kali disoroti oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga dilakukan pembersihan.
Terkahir tumpukan sampah tersebut disoroti oleh Pandawara Group hingga viral.
Alhasil masyarakat, instansi pemerintah dan kelompok tersebut membersihkan sampah tersebut.
Kepala DLH Kabupaten Pandeglang, Achmad Saepudin menjelaskan alasan tidak akan mengeruk habis tumpukan sampah itu karena membantu mencegah abrasi.
"Sebetulnya kita mau bersih, kita mau keruk semua sampah nya. Tapi masyarakat tidak ingin dikeruk, karena takut abrasi," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Senin (22/5/2023).
Padahal lanjut Saepudin, pemerintah daerah maupun provinsi sudah menurunkan lima truk dan dua alat berat untuk menangani sampah tersebut.
"Sehingga pembersihan sampah hari ini tidak akan mengeruk total, karen ada sampah yang bersatu dengan pasir. Paling atasnya aja," jelasnya.
Saepudin berharap, pemerintah provinsi Banten dapat membantu menangani abrasi tersebut dengan cara membuat pengamanan pantai.
"Kami butuh pengamanan pantai itu, kalau ada pengamanan sampah akan dikeruk terus ditutup oleh pasir," ungkapnya.
Kemudian DLH Pandeglang juga lanjut Saepudin, akan melakukan pembinaan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Bahkan Saepudin juga berencana akan menyiapkan fasilitas pembuangan sampah. Namun akan ditarik retribusi.
"Pemprov membangun pengamanan pantai kami membangun kesadaran masyarakat. Karena kalau enggak seperti itu, sia-sia tetap muncul persoalan," jelasnya.
Sedangkan terkait rencana retribusi sampah yang akan dipungut dari masyarakat, diungkapkan Saepudin masih dalam pembahasan.
"Sebetulnya selama ini masyarakat ditarik retribusi oleh BumDes. Tapi saya bingung BumDes buang sampahnya kemana, karena belum ada kerjasama dengan kami," paparnya.
Oleh karena itu, dia harap BumDes dapat bekerjasama dengan DLH Pandeglang dalam melakukan pungutan retribusi untuk mengurai masalah sampah tersebut.
"Masyarakat sehari dipinta Rp 5 ribu oleh BumDes, tapi kita cuma Rp 2 ribu satu orang. Kita siapkan fasilitasnya, kita angkut sampahnya setiap hari ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," terangnya.
Dia menegaskan, retribusi sampah perlu karena Pemda juga butuh pendapatan asli daerah (PAD).
"Di sisi lain kita ingin lingkungan bersih di sisi lain kita dikejar untuk PAD. Jadi mudah-mudahan kerjasama ini bisa terbangun," pungkasnya.
Sampah di Pantai Teluk Jadi PR Bersama
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Eli Susiyanti menuturkan bahwa persoalan sampah di Pantai Teluk Labuan merupakan pekerjaan rumah (PR) semua pihak.
"Masalah sampah di pesisir itu menjadi PR bersama sebetulnya, harus melibatkan seluruh stakeholder dan penanganannya tidak bisa hanya sekedar, membersihkan harus dari hulu sampai hilir," ujarnya saat di Pendopo Gubernur Banten, Senin (22/5/2023).
Diakui Eli, sejumlah unsur hari ini telah dikerahkan untuk membersihkan sampah bersama dengan para komunitas dan influencer di lokasi.
Namun menurutnya, upaya pembersihab itu dilakukan hanya bersifat sementara.
Ke depan, kata Eli, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Plh Sekda dan sejumlah pihak lainnya.
"Kita akan berkoordinasi lebih lanjut untuk membuat sebuah kebijakan-kebijakan maupun program kerja yang sifatnya bisa berkesinambungan," ungkapnya.
Di samping itu, Eli menjelaskan penyebab dari banyaknya sampah berserakan di pesisir Pantai Teluk.
Menurut Eli, salah satu penyebabnya adalah habit masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.
"Jadi ini kan salah satu habit masyarakat, biasa membuang sampah sembarangan ke sungai. Ketika terjadi rob kebawa masuk lagi ke pantai, terus berulang seperti itu," terangnya.
Padahal, kata dia, dari pemerintah desa setempat sebenarnya sudah melakukan pengangkutan sampah setiap hari.
Hanya mungkin, pengangkutan sampah itu baru sekitar 35 persen yang keangkat dari banyaknya jumlah sampah.
"Kemudian di depan pantai juga sudah dilakukan pengangkutan oleh bumdes setiap hari, ada juga pengerukan yang dilakukan LH kabupaten maupun privinsi melakukan setahun sekali," katanya.
Sebab, menurut Eli, pembersihan sampah yang dilakukan ini hanya bisa bertahan sekitar seminggu.
Nantinya, sampah-sampah tersebut akan kembali lagi memenuhi pesisi partai.
Sehingga penyelesaian persoalan itu harus dilakukan bersama-sama dari mulai hulu hingga hilir.
"Nanti kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan kabupaten, tadi sudah koordinasi dengan ibu plh sekda, kita akan mencoba membuat langkah-langkah yang harus ditangani," katanya.
"Mulai dari peraturannya, sosialisasi, penyedia prasarana dan sebagainya harus disiapkan," tambahnya.
Bupati Pandeglang Angkat Suara
Bupati Pandeglang, Irna Narulita merespon penobatan pesisir Pantai Teluk sebagai pantai terburuk dan terkotor se-Indonesia.
Diketahui, penobatan Pantai Teluk sebagai pantai terburuk dan terkotor se-Indonesia diberikan oleh Pandawara Group.
Kelompok pemuda asal Bandung ini melihat tumpukan sampah yang mencemari lingkungan.
Pantai Teluk sudah lama tercemar oleh sampah organik maupun non organik. Kondisi ini membuat kesan kumuh dan jorok di area itu.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menjelaskan, tumpukan sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari berbagai daerah di Banten.
Kata Irna, kondisi pantai Teluk yang cekung dan adanya sungai Cipunten Agung yang mengalir ke pantai membuat sampah dengan mudah terbawa.
"Sampah yang menumpuk dipesisir pantai Teluk ini bukan hanya semata-mata dari masyarakat kami yang kurang peduli, akan tetapi sampah laut kiriman dari daerah lain juga," kata Irna kepada wartawan usai membersihkan sampah Teluk, Senin (22/5/2023).
Irna menyadari sampah tersebut dapat menimbulkan penyakit.
Tetapi karena keterbatasan anggaran, lanjut Irna, Pemkab Pandeglang tak mampu mengurai persoalan tersebut secara total.
"Untuk mengatasi permasalahan sampah ini harus dilakukan normalisasi oleh pemerintah, baik Pemprov Banten maupun pemerintah pusat," ungkapnya.
Namun Irna mengaku akan terus berupaya melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat terkait masalah sampah tersebut.
"Sosialisasi dan edukasi terkait kebersihan terus kami lakukan, hanya saja memang untuk mengatasi permasalahan sampah ini harus ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri," jelasnya.
Terakhir Irna menyampaikan apresiasi pada Pandawara Group dan sejumlah instansi dari Pemprov Banten yang sudah membantu membersihkan sampah tersebut.
"Aksi ini bentuk dari rasa peduli terhadap lingkungan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saking Joroknya, Sampah di Pantai Labuan Banten Harus Dibersihkan Selama 5 Hari", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2023/05/25/212832978/saking-joroknya-sampah-di-pantai-labuan-banten-harus-dibersihkan-selama-5

Pandeglang Regent Raise Voice
Curug Leuwi Bumi, Wisata Air Terjun Hits di Banten: Ini Alamat, Lokasi dan HTMnya |
![]() |
---|
Profil dan Sosok Gahar Komjen Pol Suyudi yang Digadang akan Jadi Kapolri, Jago Main Debus |
![]() |
---|
Siapkan Anggaran Rp800 Juta, Pemkab Pandeglang Bakal Beri Bantuan Laptop untuk 40 Sekolah TK Negeri |
![]() |
---|
25 Titik Jalan Rusak di Pandeglang Ditangani melalui Program Bang Andra, Wabup Iing : Alhamdulillah |
![]() |
---|
Mie Gacoan di Pandeglang Terancam Ditutup, Usai Satpol-PP Layangkan SP-2 : Begini Duduk Perkaranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.