Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2023, Berikut Jadwal Pelaksanaannya

TRIBUNBANTEN.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam bisa menunaikan puasa sunah Tarwiyah dan Arafah.

Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah yang dilaksanakan pada 8 dan 9 Dzulhijjah ini memiliki banyak keutamaan.

Jika merujuk pada hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama, awal Dzulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023 dan Idul Adha 1444 H (10 Zulhijah) jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Maka puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah atau 27 juni 2023, sedangkan puasa Arafah dapat dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau 28 Juni 2023.

Perlu diketahui, hukum puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sunnah, yakni apabila dikerjakan mendapat pahala, namun apabila tidak dilaksanakan tidak mendapat dosa.

Baca juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Idul Adha Sendiri Maupun Berjamaah, Jangan Sampai Salah Niat

Baca juga: 20 Twibbon Hari Raya Idul Adha 2023 Terbaru Cocok Jadi Foto Profil, Lengkap dengan Cara Menggunakan

Puasa Tarwiyah dan Arafah tentu memiliki sejumlah keutamaan.

Lantas, apa keutamaannya?

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari kesembilan dari bulan Zulhijah, yakni saat umat islam yang naik haji sedang melakukan ibadah wukuf di Arafah, Mekkah.

Keutamaan puasa Arafah adalah diampuni dosa dua tahun yang lalu dan akan datang, dengan seizin Allah SWT, sebagaimana hadis Nabi SAW bersabda:

Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim).

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah ibadah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Zulhijah. Keutamaannya dapat menghapuskan dosa satu tahun.

Hal ini dijelaskan oleh ulama Malikiyah dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah. Mereka mengatakan bahwa pahala puasa Tarwiyah dapat menyamai pahala puasa setahun penuh.

Puasa Tarwiyah mendapatkan pahala seperti pahala yang didapatkan oleh Nabi Ayyub. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafa-is.