Heboh Video Panglima TNI Minta Panji Gumilang Dihukum Mati, Ini Penjelasan Kapuspen TNI

Viral video di YouTube yang menyebutkan bahwa Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono meminta pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang dihukum mati

|
Editor: Abdul Rosid
Via Tribunnews.com
Viral sebuah konten video di YouTube yang menyebutkan bahwa Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono meminta pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang dihukum mati. 

TRIBUNBANTEN.COM - Viral sebuah konten video di YouTube yang menyebutkan bahwa Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono meminta pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang dihukum mati.

Menanggapi itu, Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan, video berisikan potongan foto Panglima TNI tersebut merupakan berita bohong atau hoaks.

Konten dengan judul 'Dengan tegas Panglima TNI minta Panji Gumilang segera dihukum mati terbukti sudah mengancam keutuhan NKRI' kali pertama diunggah akun Snack Video dengan nama @yusufcreator204.

Baca juga: Alasan PPATK Tak Blokir Semua Rekening Panji Gumilang, Singgung Soal Operasional Ponpes Al-Zaytun

Adapun narasi dalam video tersebut, yaitu Yudo Margono menginginkan agar pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang dihukum mati lantaran telah mengancam keutuhan NKRI.

Hal tersebut karena Panji Gumilang dianggap telah mengajarkan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun.

Selain itu, narasi dalam video tersebut juga menyebut, bahwa Panji Gumilang tidak menampik memiliki gudang persenjataan di ruang bawah tanah.

"Dalam video berdurasi 10 .09" itu bernarasi “Dengan tegas Panglima TNI minta Panji Gumilang segera dihukum mati terbukti sudah mengancam keutuhan NKRI. Berikut pimpinan Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang kini tengah ramai menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat.

"Hal ini bermula saat pondok pesantren Al-Zaytun menerapkan ajaran yang menyimpang dari agama Islam. Selain dianggap sesat di dalam komplek pondok pesantren Al-Zaytun dikabarkan bahwa terdapat sebuah bunker tempat menyimpan dan memproduksi senjata api."

"Menanggapi pemberitaan tersebut pimpinan Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang tidak menampik jika di dalam komplek Al-Zaytun terdapat ruang bawah tanah yang merupakan gudang persenjataan. Hal ini memang sudah Panji Gumilang persiapkan berjaga-jaga jika banyak pihak yang tidak senang dengan ajaran yang diterapkan Pesantren Al-Zaytun," demikian narasi dalam video tersebut.

Dengan adanya narasi tersebut, Julius menegaskan bahwa hal itu tidaklah benar alias hoaks.

Dia mengatakan, pihaknya mengetahui bahwa narasi dalam video tersebut adalah hoaks ketika melihat foto yang terpampang dalam video.

Julius mengungkapkan, foto yang dipakai pembuat video adalah saat Yudo Margono diduga masih menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Baca juga: Lucky Hakim, Aktor yang Pernah Jabat Wabup Indramayu Diperiksa terkait Panji Gumilang

"Dia (pembuat video) mengomentari Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono. Seharusnya pangkatnya bintang empat menggunakan garis pinggir warna merah dan logo satuan di lengan kiri menggunakan Mabes TNI segi lima berwarna merah.

"Namun bukan seperti yang terlihat di video menggunakan logo Angkatan Laut. Kemungkinan foto tersebut adalah foto Laksamana TNI Yudo Margono saat menjabat Kepala Staf Angkatan Laut," kata Julius, dikutip dari akun Instagram Puspen TNI, @puspentni.

Lebih lanjut, Julius mengatakan, akun media sosial yang pertama kali mengunggah video tersebut yaitu akun aplikasi Snack Video dengan nama @yusufcreator204.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved